Shaum setelah yakin tanggal satu ramadan (Gambar: Pixabay) |
(1225) MUTIARA HADIS RIYADUS SHALIHIN: SHAUMLAH SETELAH YAKIN TANGGAL 1 RAMADAN
HADIS NO 1225 SHAUMLAH SETELAH YAKIN TANGGAL 1 RAMADAN
(1225)- وعن ابن عباس رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : (( لاَ تَصُومُوا قَبْلَ رَمضَانَ ، صُومُوا لِرُؤيَتِهِ ، وَأفْطِرُوا لِرُؤيَتِهِ ، فَإنْ حَالَتْ دُونَهُ غَيَايَةٌ فَأكْمِلُوا ثَلاثِينَ يَوْماً )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسنٌ صحيح )) .
Dari Ibnu Abbas dia berkata Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bershaum sehari sebelum Ramadlan dan mulailah bershaum setelah melihat hilal serta berbukalah (yaitu akhir bulan Ramadlan) setelah melihat hilal, jika cuaca mendung genapkanlah hitungan tiga puluh hari". (HR. al-Tirmidzi dan berkata: hadis ini hasan shahih)[1]
(( الغَيايَةُ )) بالغين المعجمة وبالياءِ المثناةِ من تَحْت المكررةِ ، وهي : السحابة .
Al-ghayayah adalah awan.
Baca juga: MUQADIMAH BAB SHAUM
MUTIARA HADIS:
1. Sebelum Ramadhan maksudnya akhir bulan Sya’ban.
2. Hadis ini melarang shaum di akhir bulan Sya’ban. Kecuali bagi yang biasa shaum sunnah, sebagaimana dalam hadis sebelumnya.
3. Shaum karena melihat hilal, demikian juga berbuka (syawal).
4. Apabila tidak terlihat hilal, misalnya karena mendung, maka wajib menyempurnakan bulan sya’ban 30 hari ketika shaum (Ramadhan), dan menyempurnakan Ramadhan 30 hari ketika berbuka (syawal).
5. Al-Tirmidzi berkata, “Para ulama mengamalkan hadis ini, mereka memakruhkan seseorang bersegera shaum sebelum memasuki bulan Ramdhan.” (Sunan al-Tirmidzi 3/68)
6. Ibnu Hajar berkata, “Hikmah dari hadis ini, bahwa hokum berkaitan dengan rukyat (melihat hilal), barangsiapa mendahuluinya satu hari atau dua hari, maka dia sama dengan mencederai ketetapan hokum tersebut.” (Fath al-Bari 4/128)
Wallahu a’lam bi al-shawwab.
Baca juga : HADIS NO 1224 JANGANMENDAHULUI SHAUM RAMADAN
Referensi pokok :
1. Nuzhat al-Muttaqin Syarah Riyad al-Shalihin, Dr Mustafa Said al-Khin, dkk, Muasasah al-Risalah, Cetakan ke-14, 1407 H/ 1987 M.
2. Bahzat al-Nazirin Syarah Riyad al-Shalihin, Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilali, Dar Ibn al-Jauzi, tt.
3. Shahih Riyad al-Shalihin, Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilali, Muasasah Ghiras, Cetakan pertama, 1423 H/ 2002 M.
4. Syarah Riyad al-Shalihin, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Tahqiq Ahmad Abdurrazaq al-Bakri, Dar al-Salam, Cetakan pertama, 1423 H/ 2002 M.
5. Tathriz Riyad al-Shalihin, Faishal Abdul Aziz Alu Mubarak, tahqiq Dr. Abdul Aziz bin Abdullah bin Ibrahim al-Zair Alu Hamd, Cetakan pertama, 1423 H/ 2002 M.
6. Kunuz Riyad al-Shalihin, A. D. Hamad bin Nashir bin Abdirrahman al-Ammar, Dar Kunuz Isybiliya, Cetatan Pertama, 1430 H / 2009 M.
Jumat sore, 10 Ramadhan 1444 H/ 31 Maret 2023 M
Artikel ahmadwandilembang.com
=========
Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar