4 IBRAH DARI PALESTINA - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Minggu, 19 November 2023

4 IBRAH DARI PALESTINA

 

 

4 IBRAH APABILA KITA MAU BELAJAR DARI PALESTINA
IBRAH DARI PALESTINA

4 IBRAH APABILA KITA MAU BELAJAR DARI PALESTINA

 

Oleh Ahmad Wandi

 

Setiap peristiwa selalu menjadi ibrah dan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang beriman dalam mengarungi kehidupan, agar tetap berada di atas rel yang benar dan istiqomah di jalan Allah.

 

Allah swt berfirman,

 

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ

 

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (QS. Ali Imran: 13)

 

Akhir-akhir ini isu Palestina kembali mencuat, setelah agresi kebiadaban Israel terus meningkat dan banyak korban yang berjatuhan. Perang ini jelas harus segera dihentikan, semua pihak harus bersuara dan Bersatu, serta menggunakan hati nurani, baik atas nama agama ataupun kemanusiaan, sehingga kasus Palestina ini bisa segera diakhiri. Kemerdekaan Palestina harus segera diwujudkan dan pihak Israel harus bertanggung jawab dan dihukum seberat-beratnya.   

 

Dari isu tersebut tentu saja terdapat ibrah dan hikmah yang berharga bagi orang beriman. Apa saja pelajaran tersebut, berikut uraiaannya.

 

1.      JANGAN LUPA BERSYUKUR, DENGAN IBADAH TERBAIK DAN MENGOPTIMALKAN AMAL SHALIH

 

Pelajaran pertama, jangan lupa bersyukur. Karena betapa banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita, seperti ketenangan, ketentraman, kedamaian. Berbeda dengan saudara-saudara kita yang berada di palestina, mereka tidak bisa menjalani hidup dan menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.

 

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

 

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (An-Naml 19)

 

الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

 

”(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (Al-Hajj : 41)

 

Bagaimana cara kita bersyukur atas nikmat-Nya? Sebagaimana pengertian syukur itu sendiri, yaitu Isti’malu al-ni’mah fi al-tha’ah, menggunakan kenikmatan tersebut dalam ketaatan kepada Allah swt. Maka ketika kita mensyukuri nikmat, maka gunakan semua nikmat tersebut dalam beribadah kepada Allah swt., yaitu ibadah yang terbaik dan optimalisasi amal shaleh (al-Mulk:1).

 

2.      HILANGKAN KESOMBONGAN, KEUNGGULAN YAHUDI MENYEBABKAN MEREKA SOMBONG

 

Pelajaran kedua, hilangkan kesombongan. Karena yang menyebabkan Yahudi Israel mereka seperti itu adalah kesombongan. Mereka merasa bahwa dirinya paling hebat dan diberi keistimewaan oleh Allah swt.

 

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ 

 

“Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).” (Al-Baqarah : 47)

 

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

Dan sungguh, kepada Bani Israil telah Kami berikan Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian, Kami anugerahkan kepada mereka rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masa itu). (al-Jatsiyah: 16)

 

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Alkitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulnya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryam dan Kami menguatkannya dengan Ruh al-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa (yang lain) kamu bunuh.” (Al-Baqarah:87)

 

Ibnul Qoyim menyebutkan, Sementara generasi yang datang setelah Musa, mereka adalah pembunuh para nabi. Mereka membunuh Zakariya dan putranya nabi Yahya dan banyak nabi-nabi yang lainnya. Hingga dalam waktu sehari mereka membunuh 70 nabi, lalu mereka mengadakan pasar di sore hari, seolah-oleh mereka tidak berbuat kesalahan apapun. (Hidayah al-Hayara, hlm. 19)

 

Kesombongan mereka sangat keterlaluan dan mungkin tidak ada tandingannya di muka bumi ini. Dalam Protokol Zionisme yang ditetapkan dalam Kongres Zionis di  Switzerland tahun 1897 dan sangat dirahasiakan, namun diantaranya dibocorkan oleh seorang wanita berkebangsaan Prancis beragama Kristen tahun 1901.

 

Diantara isi Protokol Zionis itu menyatakan bahwa manusia itu terbagi atas dua bagian, yaitu Yahudi dan Non Yahudi yang disebut Joyeem atau Umami. Jiwa-jiwa Yahudi diciptakan dari Jiwa Tuhan, hanya merekalah anak-anak Tuhan yang suci murni. Sedangkan kaum Umami berasal dari syetan, dan penciptaan Umami itu untuk berkhidmat kepada kaum Yahudi. Jadi kaum Yahudi merupakan pokok dari anasir kemanusiaan, sedangkan kaum Umami adalah merupakan budak Yahudi. Kaum Yahudi boleh mencuri bahkan merampas harta benda kaum Umami, boleh menipu mereka, berbohong kepada mereka, boleh menganiaya, membunuh dan memperkosa mereka.

 

Itulah yang menyebabkan mereka sangat kejam, biadab dan hilang hati nurani kemanusiannya.

 

Sebagai umat islam, jangan sampai kita memiliki penyakit sombong seperti Yahudi Israel, yaitu menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Karena pada hakikatnya, setiap apa yang kita miliki, termasuk semua kesuksesan yang didapatkan hanya anugerah dari Allah swt semata. Tidak ada yang bisa kita banggakan.

 

Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat biji sawi.” (HR Muslim)

 

3.      ISTIQOMAH BERPIHAK KEPADA YANG BENAR, TIDAK NETRAL ATAU SALAH BERPIHAK

 

Pelajaran ketiga, istiqomah berpihak kepada Palestina. Karena dalam menyikapi kasus Israel Palestina, sangat jelas Israel melanggar berbagai peraturan yang sudah disepakati di dunia internasional, apalagi dilihat dari batas-batas agama.

فَمَاذَا بَعْدَ ٱلْحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَٰلُ  فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَ

 

Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)? (QS. Yunus: 32)

 

Lebih dari itu, sebagai seorang mukmin kita tahu bahwa warga Palestina yang menjadi korban mayoritas beragama islam, mereka adalah saudara kita. Rasulullah saw bersabda,

 

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ).

 

Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa tidak bisa tidur dan demam. (HR. Bukhari dan Muslim, sedangkan lafal ini  adalah lafalnya Shahih Muslim)

 

Alkisah, seekor burung pipit secara naluri menghampiri Nabi Ibrahim AS, bolak-balik mengambil air dan meneteskannya di atas kobaran api yang membakar Nabi Ibrahim AS, lantaran ulah kezholiman dan kedunguan raja Namrud terhadap  diri Nabi Ibrahim AS.

 

Seekor Cicak yang melihat perlakuan burung pipit itu tertawa seraya berkata: “Hai pipit, apa sih yang kamu lakukan itu. Eh, sadar nggak sih kamu, paruhmu yang kecil itu tidak mungkin bisa memadamkan kobaran api itu, paling-paling beberapa tetes saja yang bisa kamu bawa.”

 

Tanpa emosional, si burung pipit pun menjawab: “Wahai cicak, aku juga sadar, bahwa aku tidak mungkin memadamkan api yang besar itu, tapi aku tidak suka kalau Allah SWT melihat saya terdiam tanpa upaya sedikitpun memberi perhatian kapada hamba-Nya yang dicintai dalam keadaan terzholimi. Saya yakin Allah SWT tidak akan melihat apakah aku berhasil atau tidak memadamkan api, tapi Dia melihat diriku tentang loyalitasku, kepada siapa aku berpihak dengan upaya sekecil apapun sebagai bukti loyalitasku.”

 

 

4.      BERHATI-HATI DAN WASPADA TERHADAP MEDIA DAN PEMUTARBALIKKAN FAKTA SEPUTAR PALESTINA

 

Pelajaran keempat, berhati-hati dan waspada terhadap media yang memutakbalikkan fakta  Palestina. Karena kita tahu media miliki mereka yang benci kepada Islam. Mereka selalu menyebarkan berita yang menjelekkan islam, memfitnah dan menuduh dengan berbagai istilah seperti teroris dan sebagainya. Padahal merekalah sebenarnya teroris yang sesungguhnya.

 

Allah swt berfirman,

 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

 

Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. (Al-Hujurat : 6)

 

Hamas adalah kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris, serta negara-negara lain.

 

Para pemimpin dunia di Barat hanya merespons 5.000 roket yang dikirimkan Hamas tanpa melihat alasan di balik itu sebagai respons atas ketidakadilan dunia yang bungkam.

 

Mereka tidak melihat peraturan perang internasional yang dilanggar oleh Israel. Mereka tidak melihat wilayah Palestina yang direbut oleh Israel sejak 1948. Mereka tidak melihat berapa juta rakyat sipil Palestina yang di bunuh, diusir, dizhalimi, dsb oleh Israel sampai sekarang. Mereka bungkam soal pembantaian/ genosida yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina di Gaza saat ini.

 

Itulah beberapa ibrah yang bisa kita jadikan pelajaran dari palestina. Semoga Allah swt memberikan kita bimbingan dan hidayah untuk tetap istiqomah berada di atas jalan-Nya. Tidak salah bersikap dan memberikan pembelaan terhadap Palestina, karena media mereka pintar memutarbalikkan fakta untuk menipu masyarakat dunia. Allahuumma anjil mustad’afina minal mu’minina fi filistina wa fi kulli makan, amien

 

 

Lembang, 05 Jumadil Ula 1445 H/ 19 November 2023 M

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...