7 KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN, UMAT ISLAM WAJIB TAHU! - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Minggu, 12 Maret 2023

7 KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN, UMAT ISLAM WAJIB TAHU!

 

7 KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
Keutamaan Bulan Ramadhan (Sumber: pixabay.com)


7 KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN, UMAT ISLAM WAJIB TAHU!

 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan. Betapa rindunya dengan Ramadhan, sampai para ulama berdoa kepada Allah swt dari enam bulan sebelumnya, agar mereka dapat dipertemukan dengannya. Itu pun bagi yang merindukannya. Bagaimana kita?

 

Baca pula : BENARKAH KITA MERINDUKAN RAMADHAN

 

Bagaimana tidak rindu, bulan suci dan penuh berkah ini memiliki banyak keutamaan yang tidak ada di bulan lainnya. Sungguh sangat disayangkan apabila kita tidak mengetahuinya, tidak terpikat meraihnya, dan tidak bersungguh-sungguhnya mendapatkannya.

 

Apa saja keutamaan bulan Ramadhan? Berikut 7 keutamaan bulan Ramadhan yng dirangkum dari berbagai ayat dan hadis.

 

1.  Bulan Ampunan

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang pertama adalah bulan diampuni dosa, atau syahrul maghfirah. Magfirah adalah terpeliharanya seorang hamba dari terkena siksa. (Mufradat al-Quran, hlm. 609)

 

Rasulullah saw bersabda,

 

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

 

“Barangsiapa shaum ramadhan karena keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)[1]

 

Para ulama mengkhususkan bahwa dosa yang akan diampuni adalah dosa kecil. Apabila tidak ada dosa kecil, akan dikurangi dosa besarnya. Namun apabila tidak ada dosa besar dan dosa kecil, maka akan ditambah kebaikannya. (Fath al-Bari 1/260)

 

Orang yang masuk ke bulan Ramadhan, kemudian keluar darinya namun tidak diampuni dosanya dia termasuk orang yang paling rugi. (HR. al-Tirmidzi no. 9355)

 

2. Bulan Diturunkannya Al-Quran

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang kedua adalah bulan diturunkannya Al-Quran. Allah swt berfirman,

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ...الآية

 

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…(QS Al Baqarah [2] : 185)

 

Sehingga bulan ini dijadikan kesempatan untuk lebih dengan lagi dengan Al-Quran, disebutnya Syahrul Quran (bulannya al-Quran). Dalam hadis disebutkan,

 

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

 

“Rasulullah saw itu adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan ramadhan ketika jibril menemuinya. Jibril menemuinya pada setiap malam bulan ramadhan untuk bertadarus al-quran dengannya. Dan sungguh rasulullah saw itu ketika jibril menemuinya lebih lembut lagi dalam hal kebaikan daripada angin yang bertiup.” (HR. Bukhari)[2]

 

3. Bulan Meningkatkan Kebaikan Dan Meninggalkan Kejelekan

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang ketiga adalah bulan meningkatkan kebaikan dan meninggalkan kejelekan.

 

Ramadhan bukan hanya melakukan kebaikan yang bisa dilakukan, tetapi meningkatkan kebaikan yang sudah terbiasa dilakukan dalam keseharian. hadisnya sudah di atas.

 

Ramadhan pun dengan shaumnya bukan hanya menahan diri dari lapar dan haus, tetapi harus mampu menahan diri dari berbagai kemaksiatan.

 

Berikut hadis-hadisnya.

 

«كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الظَّمَأُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ»

 

“Berapa banyak orang yang shaum tidak mendapat apa-apa dari shaumnya itu selain haus, dan berapa banyak orang yang shalat malam (tarawih) tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya itu selain lelah.” (HR Ahmad)[3]

 

«لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ»

 

“Bukanlah shaum itu dari makan dan minum saja, melainkan juga dari perbuatan yang tidak berguna dan perkataan yang tidak senonoh.” (HR. Al Baihaqi)[4]

 

«إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَآثِمِ وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ،... وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً»

 

”Jika anda shaum, maka shaumlah pendengaran, penglihatan dan lidah anda dari dusta dan perbuatan-perbuatan dosa, dan janganlah anda menyakiti pembantu, dan janganlah anda samakan hari anda tidak shaum dengan hari shaum anda.”[5]

 

4. Setan Dibelenggu, Pintu Neraka Ditutup Dan Pintu Surge Dibuka

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang keempat adalah setan-setan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu surge dibuka.

 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah saw. bersabda,

 

قَدْ جَآءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ إِفْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ.

 

“Sungguh Ramadhan telah datang kepada kamu, yaitu bulan yang diberkahi, Allah telah fardukan shaum bagi kamu, pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu jahanam dikunci, dan syetan-syetan diikat. Pada bulan itu terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak mendapat kebaikannya, sungguh ia tidak akan mendapatkannya”. (HR. Ahmad)[6]

 

Menurut al-Qadhi Iyadh, “Hadis itu mengandung makna sesuai dengan zhahir dan hakikatnya, dan sungguh dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu jahannam dan setan-setan dibelenggu adalah tanda masuk bulan Ramadhan dan mengagungkan kehormatannya, dan dibelenggu menunjukkan bahwa mereka (setan) terhalang untuk menyakiti orang-orang mukmin dan mengganggu mereka.” (Tanwir al-Hawalik Syarh ‘ala Muwatha’ Malik 1/295)

 

Masih menurut al-Qadhi Iyadh: “Hadis itu mengandung makna kiasan dan isyarat kepada banyak pahala dan pengampunan, dan setan-setan sedikit menggoda dan menyakiti orang-orang beriman sehingga keadaannya seperti dibelenggu, dan dibelenggu mereka itu dari beberapa perkara, sedangkan pada perkara lain tidak demikian, begitu pula  dalam menggoda beberapa manusia, sedangkan pada manusia lain tidak demikian. Makna ini dikuatkan oleh riwayat kedua (dengan kalimat) dibuka pintu-pintu rahmat, dan diterangkan dalam hadis lain: setan-setan durhaka  dibelenggu. al-Qadhi Iyadh berkata pula, “Dibuka pintu-pintu surga dapat dimaknai pula sebagai ungkapan tentang sesuatu yang dibukakan oleh bagi hamba-hamba-Nya, yaitu berupa berbagai ketaatan secara umum, pada bulan ini yang tidak didapati pada bulan lain, seperti shaum, qiyam Ramadhan, perbuatan berbagai kebaikan dan meninggalkan berbagai perbuatan yang menyimpang. Dan berbagai ketaatan ini menjadi sebab masuknya surga dan menjadi pintu menuju surga.” (Syarh Shahih Muslim An-Nawawi, 4/46)

 

5. Terdapat Lailatul Qadar

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang kelima adalah terdapat lailatul qadar, malam yang penuh kemualian dan keberkahan.

 

Allah swt berfirman,

 

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)

 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al-Qadar [97] : 1-3)

 

Allah swt berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3)

 

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (QS. Ad-Dukhan [44] : 3)

 

6. Bulan Ramadhan Adalah Waktu Dikabulkannya Doa

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang keenam adalah bulan yang mustajab doa, semua doa yang dipanjatkan akan dikabulkan.

 

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah saw bersabda,

 

"إِنَّ لِلّهِ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةٌ يَدْعُوْ بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ".

 

“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan apabila setiap muslim memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. Al-Bazzar)[7]

 

7. Umrah Dibulan Ramadhan Sebanding Dengan Haji

 

Keutamaan bulan Ramadhan yang ketujuh adalah pahala umrah pada bulan Ramadhan sebanding dengan pahala ibadah haji.

 

Atha berkata, Aku mendengar Ibnu Abas menceritakan kepada kami, Rasulullah saw bersabda kepada seorang perempuan dari kaum Anshar yang diberinama oleh Ibnu Abas, lalu aku lupa namanya, apa yang menghalangi kamu untuk melaksanakan ibadah haji bersama kami ? Ia menjawab, Yang kami miliki hanyalah dua ekor unta. Ayah dan anaknya menunaikan ibadah haji dengan berkendaraan satu unta dan ia meninggalkan bagi kami satu unta untuk kami tunggangi. Beliau bersabda :

 

فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً.

 

“Apabila bulan ramadhan tiba, maka umrahlah kamu karena umrah pada bulan itu sebanding dengan ibadah haji.” (HR Muslim)[8]

 

 

Demikian beberapa keutamaan bulan Ramadhan yng dirangkum dari berbagai ayat dan hadis. Semoga Ramadhan yang akan datang kita diberi kemampuan untuk dapat meraihnya. Karena pada prinsipnya, kita harus berusaha memberikan ibadah (pengabdian) terbaik kepada Allah swt. di setiap kesempatan yang diberikan. Allahul musta’an!

 

 

BACA PULA : 4 TIPS AGAR SUKSES DI BULAN RAMADHAN

 

Ahad siang, 20 Sya’ban 1444 H/ 12 Maret 2023 M

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 



[1] SHAHIH. Fath al-Bari (4/144), Ahmad (7173).

[2] Shahih. al-Bukhari (6).

[3] HASAN. Ahmad (9685), al-Darimi (2762). Dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth dan Husain Salim Asad.

[4] SHAHIH. Al-Baihaqi (8312).

[5] Al-Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (8880).

[6] Shahih. Ahmad (7148). Dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dan Syaikh Syu’aib al-Arnauth.

[7] Shahih. al-Bazzar, Majma’ al-Zawaid (17215).

[8] Shahih. Muslim (2201).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...