KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF : AMBISI HARTA BERBUAH SURGA - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Kamis, 09 Maret 2023

KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF : AMBISI HARTA BERBUAH SURGA

 

KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF

KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF : AMBISI HARTA BERBUAH SURGA



KISAH ABDURRAHMAN BIN AUF : AMBISI HARTA BERBUAH SURGA

 

Adik-adik yang baik, suka baca kisah para nabi atau sahabat Rasulullah yang mulia. Dalam “tutur sirah" kali ini saya akan membacakan kisah seorang pahlawan islam yang kaya raya, bertaqwa, pemberani, sahabat dekat Nabi yang mulia, terkenal dengan kekayaannya yang melimpah dan kepribadiannya yang sangat dermawan. Ia adalah seorang laki-laki yang rela menyerahkan sebagian besar harta bendanya demi dakwah di jalan Allah SWT. Ia juga seorang yang lemah lembut tutur kata dan perangainya, serta memiliki akhlak mulia.

Ada yang sudah tahu siapakah beliau? Beliau adalah Abdurrahman bin Auf . Seorang sahabat nabi yang menjadi pengusaha kaya raya dan sukses di dunia dan di akhirat.


Abdurrahman bin Auf  lahir dan besar dilingkungan yang baik, pemberani, mencintai kebaikan dan penuh kemuliaan akhlak. Ia adalah orang ke 8 yang pertama masuk islam dan orang ke 5 yang diislamkan oleh Abu bakar. Dan Ia pun termasuk salah satu dari 10 sahabat yang dijamin akan masuk surga.

 

Ketika pertama kali masuk islam, ia banyak mendapatkan intimidasi dan penyiksaan dari orang kafir quraisy, sama seperti sahabat lainnya seperti Amar bin Yasir, Sumayah dan Bilah bin Rabah.

 

Untuk menyelamatkan dan mempertahankan agamanya, pada tahun ke 5 kenabian Abdurrahman bin Auf  berhijrah ke Habsyah, menemui Raja Najasyi, seorang raja yang adil dan baik hati.

 

Ketika Nabi mendapatkan perintah Hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf  pun ikut serta menemani Nabi saw dengan membawa seluruh kekayaannya. Namun di tengah perjalanan, semua kekayaannya itu dirampas oleh kafir quraisy, sebagai syarat bolehnya hijrah. Meski hanya berbekal baju yang dipake di badan, Abdurrahman bin Auf  tidak putus asa, ia tetap melanjutkan perjalanan bersama nabi untuk menegakkan dan menyebarkan agama islam.

 

Ketika sampai di Madinah, perekonomian kota Madinah waktu itu dikuasai oleh orang-orang yahudi. Waktu itu langkah pertama yang dilakukan Nabi saw adalah muakhot (mempersaudarakan) antara kaum muhajirin (yang hijrah dari Makkah) dengan kaum anshar (tuan rumah di Madinah).

 

Waktu itu Abdurrahman bin Auf  terpilih di-muakhot-kan dengan Sa’ad bin Rabi’, seorang muslim paling kaya di Madinah. Yang menarik, ketika Abdurrahman bin Auf  ditawari 50% harta kekayaan Sa’ad bin Rabi, Abdurrahman bin Auf  tidak menerima, mau rumah, mobil, perusahaan, kalau sekarang mah ,,, ia malah meminta untuk ditunjukkan saja jalan ke pasar.

 

Waktu itu Nabi saw sangat menghargai sikap kemandirian Abdurrahman bin Auf . Bahwa ia memiliki keahlian bisnis yang mumpuni dan tidak mau membebani kaum anshar. Ia lebih memilih berusaha sendiri meskipun hanya bermodalkan pakaian yang menempel di badannya.

 

Keesokan harinya, Abdurrahman bin Auf  pergi ke pasar bersama Saad bin Rabi, pasar terbesar di kota Madinah yaitu pasar Bani Qainuqo, sebuah pasar yang dikuasai oleh orang yahudi dari Bani Qainuqo. Setelah membaca peluang usaha, Abdurrahman bin Auf  mulai membuka lapak dengan jualan aqit dan samin, makanan seperti susu dan mentega.

 

Dengan keahlian bisnisnya yang mumpuni, dalam waktu yang sangat singkat, usahanya terus meningkat, berjualannya bukan hanya di dalam kota, sampai ke suriah dan mesir. Bahkan usahanya terus sukses dan semakin sukses sampai menguasai pusat perekominan kota Madinah.

 

Yang sangat menarik, kesuksesan bisnisnya bukan untuk memperkaya diri, tetapi untuk mengibarkan panji islam. Dia siap mengeluarkan harta sebanyak-banyaknya untuk kepentingan islam, siap berjihad dengan jiwa dan hartanya. Senantiasa menyertai Nabi saw dalam setiap perjuangannya.

 

Pada waktu perang tabuk, Abdurrahman bin Auf  menginfakkan hartanya 200 uqiyah (1 uqiyah = 31,75 gram emas, total 6350 gram emas = 4,1 Milyar kalau dirupiahkan). Puncak kejayaannya, Abdurrahman bin Auf  menginfakkan uangnya 80.000 dinar, 500 ekor kuda dan 1.500 ekor unta. Kalau dirupiahkan, 2,2 triliun. Woow pantatis

 

Dalam berbagai riwayat diceritakan, bahwa kekayaan Abdurrahman bin Auf  digunakan untuk berbagai pos kebaikan: infaq (2,3 T), Mahar (900 jt), Wasiat (1,3 T), Tirkah (9,1 T). Dengan total 12,8 Triluan, kalau dirupiahkan menurut penghitungan Ust Amien Muchtar dalam bukunya “ambisi harta berbuah surga”

 

Adik-adik yang dirahmati Allah, lalu apa sebenarnya yang menjadi kunci suksesnya Abdurrahman bin Auf ? Apakah karena kualitas barang dagangannya bagus, harganya murah, pelayanannya memuaskan, dan tempatnya strategis? Jawabannya betul, namun para pedagang Madinah pun sebetulnya sama seperti itu. Lalu apa yang membedakannya, paling tidak ada enam point:

 

1.     Pembisnis yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Senantiasa menyertai perjuangan nabi saw dalam menyebarkan islam, baik suka maupun duka.

2.    Cinta kepada ilmu dan faham agama. Meskipun seorang pebisnis besar, ia selalu belajar islam dengan rajin kepada Nabi saw dan sahabat yang lain. Sehingga ia pun menjadi rujukan dalam fatwa.

3.    Peduli kepada keluarga dan masyarakat lemah. Abdurrahman bin Auf  belum merasa puas kalau hartanya belum bisa menopang perjuangan islam dan membantu saudara-saudara yang membutuhkan.

4.    Peduli kepada dakwah dan Pendidikan. Diberi gelar  hawari (pembela) Rasulullah. Ia sangat peduli terhadap kemajuan dakwah dan keilmuan islam.

5.    Kuat dalam proses, bukan hanya hasil, ia masuk islam usia 30 thaun, kemudian wafat usia 75 tahun, artinya sukses setelah berjuang 45 tahun.

 

Adik-adik yang dirahmati Allah, demikian sepenggal kisah berharga dari sahabat kaya raya, yang dengan kekayaannya berbuah surga. Semoga menjadi inspirasi dan pelajaran yang berharga buat kita semua. Mau jadi pengusaha? Mau doong, jadilah seperti Abdurrahman bin Auf , mudah-mudah Abdurahman bin Auf  Abdurrahman bin Auf  akan terus lahir untuk kejayaan islam dan kaum muslimin di muka bumi ini. Amien ya rabbal alamien

 

Demikian yang dapat disampaikan, terima kasih atas segala perhatiannya, aqulu qauli hadza wa astagfirullaha li wa lakum wal afwu minkum, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

Kamis sore, 09 Maret 2023

 

Naskah lomba “Bertutur Sirah” di Tunas al-Quds, Nurul Fikri, Cibodas-Lembang

 

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

 

 

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...