Mutiara hadis Riyadus Shalihin, pintu surga ar-rayan (Gambar: Pixabay) |
(1217) MUTIARA HADIS RIYADUS SHALIHIN: PINTU AR-RAYAN SPESIAL HANYA UNTUK AHLI SHAUM
HADIS NO 1217 PINTU AR-RAYAN SPESIAL HANYA UNTUK AHLI SHAUM
(1217)- وعن سهل بن سعد - رضي الله عنه - ، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - ، قَالَ : (( إنَّ في الجَنَّةِ بَاباً يُقَالُ لَهُ : الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَومَ القِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أحدٌ غَيْرُهُمْ ، يقال : أيْنَ الصَّائِمُونَ ؟ فَيَقُومُونَ لاَ يَدخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari Sahal radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar Rayyan, yang pada hari qiyamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang bershaum). Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka: Mana para shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut." (HR. al-Bukhari dan Muslim)[1]
Baca juga : HADIS NO 1215 KEUNGGULAN IBADAH SHAUM
Baca juga : HADIS NO 1216 TIKET SURGA AHLI SHAUM
MUTIARA HADIS:
1. Menjelaskan keutamaan orang yang shaum dan keutamaan mereka dari seluruh makhluk pada hari kiamat.
2. Orang yang shaum mendapatkan penghargaan khusus pada hari kiamat.
3. Pintu ar-rayan adalah khusus dan special hanya untuk orang yang ahli shaum.
4. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka, pengulangan ini maksudnya sebagai taukid (penguat).
5.
Dalam riwayat al-Nasai tendapat tambahan, “Barangsiapa yang masuk kepadanya tidak akan pernah haus selamanya.” (al-Mujtaba 4/168).
Baca juga: MUQADIMAH BAB SHAUM
Referensi pokok :
1. Nuzhat al-Muttaqin Syarah Riyad al-Shalihin, Dr Mustafa Said al-Khin, dkk, Muasasah al-Risalah, Cetakan ke-14, 1407 H/ 1987 M.
2. Bahzat al-Nazirin Syarah Riyad al-Shalihin, Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilali, Dar Ibn al-Jauzi, tt.
3. Shahih Riyad al-Shalihin, Abu Usamah Salim bin Ied al-Hilali, Muasasah Ghiras, Cetakan pertama, 1423 H/ 2002 M.
4. Syarah Riyad al-Shalihin, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Tahqiq Ahmad Abdurrazaq al-Bakri, Dar al-Salam, Cetakan pertama, 1423 H/ 2002 M.
5. Tathriz Riyad al-Shalihin, Faishal Abdul Aziz Alu Mubarak, tahqiq Dr. Abdul Aziz bin Abdullah bin Ibrahim al-Zair Alu Hamd, Cetakan pertama, 1423 H/ 2002 M.
6. Kunuz Riyad al-Shalihin, A. D. Hamad bin Nashir bin Abdirrahman al-Ammar, Dar Kunuz Isybiliya, Cetatan Pertama, 1430 H / 2009 M.
Sabtu sore, 03 Ramadhan 1444 H/ 25 Maret 2023 M
Artikel ahmadwandilembang.com
=========
Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar