5 KEKELIRUAN CHILDFREE, UMAT ISLAM WAJIB TAHU! - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Minggu, 12 Februari 2023

5 KEKELIRUAN CHILDFREE, UMAT ISLAM WAJIB TAHU!

 


5 KEKELIRUAN CHILDFREE, UMAT ISLAM WAJIB TAHU!

 

Memiliki anak dan keturunan adalah sebuah kebanggaan dan kebahagiaan dalam sebuah ikatan pernikahan. Kebahagiaan tersebut diantaranya dilukiskan dalam sebuah do’a.

 

بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي المَوهُوبِ لَكَ , وَشَكَرْتَ الوَاهِبَ , وَبَلَغَ أَشُدَّهُ , وَرُزِقْتَ بِرَّهُ

 

"Semoga Allah memberkahi anak yang dianugerahkan kepadamu, semoga kamu bisa mensyukuri Sang Pemberi (Allah), semoga cepat besar dan dewasa, dan engkau mendapatkan baktinya si anak". 

 

Saking “berharga” nya kehadiran buah hati dalam suatu rumah tangga, sampai banyak yang menganggap tak sempurna sebuah keluarga tanpa kehadirannya. Dan bagi sebagian pihak, tak jarang pula yang berujung perselingkuhan dan perceraian. Na’udzubillahi min dzalik.

 

Namun seiring berjalannya waktu, dan perkembangan zaman, mengubah pola hidup dan sudut pandang. Tak sedikit mereka yang melampaui batas, melanggar agama dan norma. Di antara mereka ada yang memilih untuk terus menjomblo, ada juga yang menikah dengan sesame jenis, dan ada pula yang menikah normal, namun memiliki komitmen untuk tidak memiliki anak. Yang terakhir ini terkenal dengan istilah Childfree.

 

Bagaimana menurut islam, apakah pilihan childfree itu dibenarkan atau tidak? Menurut hemat penulis, ternyata pilihan Childfree adalah sangat keliru, dilihat dari sudut pandang al-Quran dan as-sunnah. Berikut 5 kekeliruannya.

 

1.     Menyalahi fitrah, memiliki pasangan dan keturunan

 

Allah swt menciptakan makhluk-Nya berpasangan-pasangan. Secara fitrah manusia menyukai lawan jenis sebagai pasangannya.

 

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."
(QS. Az Zariyat: 49). “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.” (An-Najm: 45)

 

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisa: 1)

 

Selain memiliki pasangan, manusia pun memiliki fitrah untuk memiliki keturunan. Bahkan bukan hanya manusia, binatang pun demikian.

 

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?" (an-Nahl: 72)

 

Jadi orang yang memilih untuk tidak memiliki anak atau keturunan, sudah menyalahi fitrah yang dianugerahkan Allah swt kepadanya.

 

Orang yang menikah namun tidak ingin memiliki keturunan, sama dengan orang yang memilih hidup untuk menjomblo selamanya. Dua-duanya terjerumus ke dalam pilihan yang keliru secara fitrah manusia.

 

2.    Menyalahi sunnah, menikah dan punya anak

 

Menikah dengan memiliki keturunan adalah bagian dari sunnah Rasulullah saw.

 

Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dan yang paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa namun juga berbuka dan aku shalat malam namun juga tidur dan aku menikahi perempuan-perempuan. Barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku maka dia bukan dari golonganku.” (HR. al-Bukhari)

 

Memiliki keturunan adalah tujuan pernikahan dalam islam. Perhatikan dua hadis berikut.

 

“Nikahilah wanita yang penyayang lagi memiliki banyak keturunan. Maka sesungguhnya aku akan berbangga-bangga dengan banyaknya kalian di depan umat lainnya pada hari Kiamat.”
(HR. Abu Daud, an-Nasa`i dan Ahmad, dan sanadnya shahih).

 

Sahabat Ma’qil bin yasar berakta, “Sungguh saya telah mendapatkan wanita yang mempunyai kedudukan tinggi, cantik, namun dia mandul, maka apakah saya melanjutkan untuk menikahinya ?, beliau bersabda: “Jangan”. Kemudian dia mendatangi beliau untuk yang kedua kalinya, beliau pun melarangnya, lalu dia mendatangi beliau untuk yang ketiga kalinya, maka beliau bersabda: “Menikahlah kalian dengan wanita yang penyayang, subur; karena saya merasa bangga dengan umat yang banyak”. (HR. Nasa’i dan Abu Daud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan al Bani dalam Shahih Targhib)

 

Jadi, orang yang memilih menikah namun tidak mau memiliki keturunan, dapat dipastikan menyalahi sunnah Rasulullah saw.

 

3.    Memiliki visi misi hidup yang sempit

 

Orang hebat dan kaum pembesar mereka selalu berpikir bahwa kehebatan dan kebesarannya bisa terus bertahan dan berkembang, sekalipun dia sendiri sudah tiada atau meninggal dunia. Seperti Nabi Zakaria as dan Nabi Ibrahim as.

 

(Ingatlah) Zakaria ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.
(Ali Imran: 38)

 

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (al-Baqarah: 128)

 

Apalagi bagi orang beriman, bahwa hidup ini hanya sebentar dan sementara, kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan di akhirat kelak.

 

“Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (al-A’la: 17). “Dan tiada kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-An'am : 32)

 

4.    Tidak memiliki orientasi ukhrawi, memiliki keturunan yang shaleh

 

Orang beriman sudah sepantasnya membuktikan keimanannya, yaitu beriman kepada hari akhir, beriman kepada adanya akhirat.

 

"Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim)

 

Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Ath-Thur: 21)

 

Bahkan kehidupan akhirat harus menjadi tujuan utama, karena kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal selamanya.

 

Memiliki keturunan yang shaleh adalah kunci kebahagiaan di akhirat.

 

5.    Memiliki ketakutan duniawi yang berlebihan

 

Bagi orang beriman tidak perlu khawatir yang berlebihan akan nasib anak-anaknya yang bersifat duniawi. Takut tidak bisa makan, takut miskin, takut tidak bisa membahagiakan dan sebagainya.

 

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepada kamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang sangat besar”
(Al-Israa: 31)

 

Apakah betul tidak punya anak dapat menyebabkan awet muda, seperti yang disampaikan oleh para artis? Sampai hari ini, pernyataan tersebut belum terbukti secara ilmiah.

 

Bagi para pemuja kejayaan fisik, Rasulullah saw bersabda.

 

“Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian”.
(HR. Muslim)

 

“Demi jiwaku yang berada di genggaman-Nya, sesungguhnya kedua betis Ibnu Mas’ud itu lebih berat dalam timbangan daripada gunung Uhud.” (HR. Ahmad)

 

Demikian 5 kekeliruan seputar childfree yang wajib diketahui oleh umat islam. Setuju atau tidak setuju dengan artikel ini, sikapi secara bijak dan ilmiah, tetap saling menghargai dan menjaga persaudaraan. Karena kebenaran hanya milik Allah SWT. Semoga bermanfaat!

 

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Ahmad Wandi

 

Nyampay, 11 Februari 2023 pkl. 22.00 wib.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...