(4) MUTIARA HADIS RIYADUS SHALIHIN: DAPAT PAHALA MESKIPUN UDZUR
HADIS NO 4 DAPAT PAHALA MESKIPUN UDZUR
(4)- وعن أبي عبدِ اللهِ جابر بن عبدِ اللهِ الأنصاريِّ رَضي اللهُ عنهما ، قَالَ : كُنَّا مَعَ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - في غَزَاةٍ ، فَقالَ : (( إِنَّ بالمدِينَةِ لَرِجَالاً ما سِرْتُمْ مَسِيراً ، وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِياً ، إلاَّ كَانُوا مَعَكمْ حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ )) . وَفي روَايَة : (( إلاَّ شَرَكُوكُمْ في الأجْرِ )) رواهُ مسلمٌ .
ورواهُ البخاريُّ عن أنسٍ - رضي الله عنه - ، قَالَ : رَجَعْنَا مِنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ مَعَ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - ، فقال : (( إنَّ أقْواماً خَلْفَنَا بالْمَدِينَةِ مَا سَلَكْنَا شِعْباً وَلاَ وَادياً ، إلاّ وَهُمْ مَعَنَا ؛ حَبَسَهُمُ العُذْرُ)) .
Dan dari Abu Abdullah Jabir bin Abdullah al-Anshari radiyallahu anhu, dia berkata, “Kami bersama Nabi saw dalam sebuah peperangan, maka beliau bersabda, ‘Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak menyusuri jalan pegunungan dan tidak melewati lembah bersama kalian, namun mereka bersama-sama kalian (mendapat pahala), karena mereka terhalangi oleh sakit’.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Mereka berserikat dengan kalian dalam pahala.”(HR. Muslim)[1]
Dari diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Anas radiyallahu anhu, dia berkata, “Kami pulang dari perang Tabuk bersama Nabi saw maka beliau bersabda, “Sesungguhnya ada kaum yang berada di belakang kita di Madinah, mereka tidak melewati celah gunung dan lembah bersama kita, namun mereka bersama kita (mendapat pahala), karena mereka terhalangi oleh uzdur.”[2]
MUTIARA HADIS :
1.
Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Anas dan Muslim dari Jabir dengan sedikit perbedaan redaksi matan. Perbedaan tersbeut tidak begitu jauh namun menurut ulama hadis, kalau ada perbedaan tidak bisa disebut “Muttafaq alaih”. (al-Nukat ala Muqaddimah Ibn al-Shalah)
2. Peperangan yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah perang Tabuk sebagaimana dijelaskan dalam hadis Anas bin Malik.
3. Aqwam, suatu kaum, maksudnya adalah kaum khusus laki-laki, sebagaimana disebutkan secara jelas dalam hadis Jabir. (Lihat juga QS. Al-Hujurat : 11)
4. Syi’ban, sebuah jalan di gunung.
5. Wadiyan, tempat air mengalir yang berada di antara pegunungan atau bukit.
6.
Orang yang berjihad di jalan Allah lebih tinggi derajatnya daripada orang yang diam beberapa derajat.
7. Tidak ada kewajiban untuk berjihad bagi orang yang memiliki udzur seperti buta, sakit dan pincang.
8. Orang yang memiliki udzur sama dengan orang yang memiliki darurat.
9.
Barangsiapa yang udzur dan darurat sehingga tidak bisa ikut berjihad, tetapi sudah berniat dengan niat yang ikhlas maka baginya pahala seperti pahala yang berjihad.
10. Hadis ini semakna dengan hadis lain, “Apabila seseorang sakit atau safar, maka dicatat baginya pahala seperti beramal pada waktu sehat dan berada di tempat sendiri.” (HR. al-Bukhari 2996)
11. Orang yang sudah terbiasa dan memiliki semangat yang kuat untuk berbuat kebaikan, namun ia terkendala karena uzur, makai a tetap mendapatkan pahalanya yang sempurna.
12.
Orang yang bersih niatnya dan bertekad akan melakukan amal shalih, namun terkendala karena udzur, maka baginya tetap mandapatkan pahala seperti melakukannya.
13. Hadis ini menunjukkan bahwa luasnya rahmat Allah swt dan mudahnya ajaran islam. Wallahu a’alm bi al-shawwab
Baca juga :
· HADIS NO 1 SETIAP AMAL TERGANTUNG NIAT
· HADIS NO 2 SETIAP ORANG AKAN DIBANGKITKAN SESUAI DENGAN NIATNYA
Selasa sore, 30 Rajab 1444 H/ 21 Februari 2023 M
@Ahmad Wandi Lembang
=========
Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
[1] SHAHIH. Muslim (1911), Ibnu Majah (2765).
[2] SHAHIH. Al-Bukhari (2839), Abu dawud (2508), Ibnu majah (2864).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar