(Mencintai Nabi ﷺ adalah bagian dari kesempurnaan iman) |
7 CARA AGAR NABI ﷺ MENCINTAI KITA, UMAT ISLAM WAJIB TAHU!
Mencintai Nabi ﷺ adalah bagian dari kesempurnaan iman. Bahkan harus melebih cinta kita kepada diri kita sendiri, kepada orang tua, keluarga, harta kekayaan, dan semua yang berharga dalam hidup kita.
Namun dalam mencintai Nabi ﷺ, kita tidak boleh egois, hanya memikirkan kita bagaimana mencintai Nabi ﷺ, mencintai Nabi ﷺ menurut persepsi dan keinginan kita. Sementara Nabi ﷺ yang dicintainya tidak kita pedulikan. Padahal Nabi ﷺ sendiri punya keinginan tersendiri, bagaimana cara dirinya dicintai oleh umatnya.
Mencintai Nabi ﷺ menurut keinginan kita, bukan mengikuti keinginan Nabi ﷺ, adalah percuma dan tidak ada gunanya, karena hanya akan membuat cinta Nabi ﷺ kita bertepuk sebelah tangan. Atau kalau istilah Charly Van Houten, “Cinta tak harus memiliki”. Sesuatu yang sangat rugi dan menyakitkan di kemudian hari.
Oleh karena itu, sebuah pepatah mengatakan,
قَالَ بَعْضُ الْحُكَمَاءِ الْعُلَمَاءِ: لَيْسَ الشَّأْنُ أَنْ تُحِبّ، إِنَّمَا الشَّأْنُ أَنْ تُحَبّ
Sebagian ahli hikmah berkata, “Yang terpenting bukanlah mencintai, yang terpenting adalah dicintai.” (Tafsit Ibnu Katsir 2/32)
Bagaimana agar Nabi ﷺ mencintai kita? Berikut 7 cara agar Nabi ﷺ mencintai kita yang terangkum dari berbagai ayat dan hadis.
1. MENGHIDUPKAN SUNNAHNYA
Pertama, agar Nabi ﷺ mencintai kita adalah menghidupkan sunnahnya. Dalam sebuah hadis beliau bersabda,
وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الجَنَّةِ
“Dan barangsiapa yang menghidupan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di surga’.” (HR. Tirmidzi).
2. ITTIBA (MENGIKUTI) KEPADA SUNNAHNYA
Kedua, mengikuti sunnahnya, dalam sebuah ayat disebutkan,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (31)
“(Katakanlah Wahai Muhammad) Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” (Qs. Ali ‘Imran 31)
3. MENERIMA APA YANG DATANG DARINYA
Ketiga, menerima apa yang datang dari Nabi ﷺ. Maksudnya wahyu atau risalah dari Allah swt, baik berupa al-Quran ataupun hadis. Dalam sebuah ayat disebutkan,
{وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (7)} [الحشر: 7]
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hasyr : 7)
4. MEMPERBANYAK SHALAWAT ATASNYA
Keempat, memperbanyak shalawat kepadanya. Maksudnya membaca shalawat untuknya. Caranya dengan banyak membaca dan mempelajari hadis Nabi ﷺ, semakin banyak dan sering belajar hadis, maka semakin banyak shalawat yang dibacakan kepadanya.
الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang yang bakhil (pelit) adalah orang yang apabila namaku disebut di sisinya, dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi no. 3546)
5. MENJADIKAN RASUL SEBAGAI USWAH HASANAH
Kelima, menjadi Nabi ﷺ sebagai uswah hasanah. Maksudnya suri tauladan yang baik, sehingga segala sesuatu yang kita lakukan, mengikuti apa yang biasa Nabi ﷺ lakukan. Baik dalam urusan ibadah ataupun akhlak keseharian kita di rumah, bersama keluarga, ataupun masyarakat.
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (21) } [الأحزاب: 21، 22]
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab : 21)
6. MEMBELA NABI ﷺ
Keenam, membela Nabi ﷺ. Maksudnya membela Nabi ﷺ dari setiap penghinaan, pelecehan dan berbagai ancaman. Baik sifatnya fisik, seperti yang dilakukan para sahabat ketika rasul masih hidup, ataupun non fisik, seperti penistaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir dan munafiq terhadap Nabi ﷺ dari dulu sampai sekarang.
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al Hasyr: 8)
7. MENJAGA DAN MENYEBARKAN SUNNAH-NYA
Ketujuh, menjaga dan menyebarkan sunnah. Setelah dipelajari dan diamalkan, kita wajib menjaganya dan menyebarkannya, agar mendapatkan pahala dan jariyah dari mendakwahkannya.
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ فَرُبَّ مُبَلِّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ
“Semoga Allah memberikan kenikmatan pada seseorang yang mendengar sabda kami lalu ia menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya. Betapa banyak orang yang diberi berita lebih paham daripada orang yang mendengar.” (HR. Abu Daud no. 3660, At Tirmidz no. 2656, Ibnu Majah no. 232)
Demikian 7 cara agar Nabi ﷺ mencintai kita, agar cinta kita kepada Nabi ﷺ tidak bertepuk sebelah tangan. Kita mencintai Nabi ﷺ, dan Nabi pun mencintai kita. Sehingga kelak kita bisa bersama-sama dengan beliau di surga-Nya Allah swt. karena seseorang akan bersama-sama dengan orang yang dicintainya. Amien Ya Rabbal Alamien
@ Ahmad Wandi Lembang
Jum’at Siang, 24 Februari 2023 pkl. 14.00 wib.
=========
Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar