4 TIPS AGAR SUKSES DI BULAN RAMADHAN - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Kamis, 16 Februari 2023

4 TIPS AGAR SUKSES DI BULAN RAMADHAN

 

4 Tips Agar Sukses Di Bulan Ramadhan


4 TIPS AGAR SUKSES DI BULAN RAMADHAN

 

Oleh : Ahmad Wandi

 

Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, bulan agung yang selalu kita rindukan, akan segera menghampiri kita, lantas apa yang sudah kita persiapkan? Banarkah kita selalu merindukannya?  

 

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali berkata,Mereka (Ulama salaf) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan, kemudian mereka berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar amalan kebaikan mereka diterima.[1]

 

Allah swt berfirman,

 

{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} (183)

 

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 183)

 

Menurut al-Qurthubi, pernyataan Hai orang-orang yang beriman adalah khitab (ditujukan) kepada segenap umat Nabi Muhammad saw. (Tafsir al-Qurthubi 3/320). Tentu saja ini adalah kabar gembira dan keistimewaan bagi orang-orang beriman.

 

Sahabat Abdullah bin Mas’ud pernah berkata, “Apabila engkau mendengar Allah berfirman ‘Wahai orang-orang yang beriman’ maka pusatkanlah pendengaranmu, karena akan ada sebaik-baik perintah, atau sejelek-jelek larangan.” (Tafsir Ibnu Abi Hatim 3/718)

 

Artinya, perintah shaum dalam ayat di atas adalah ibadah terbaik yang diperintahkan oleh Allah swt. keistimewaan ibadah shaum dapat dilihat dari keistimewaan ibadah shaum itu sendiri, yang tidak terdapat dalam ibadah lainnya, ataupun dari sejumlah keutamaan ibadah shaum yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadis.

 

Baca: Keutamaan ibadah shaum

 

Agar Ramadhan yang kita rindukan benar-benar menjadi moment Ramadhan terbaik. Kesuksesan di bulan Ramadhan yang didambakan, bisa menjadi milik kita. Diantaranya ada 4 tips yang harus kita lakukan di Ramadhan kali ini.

 

1.    DIDASARI OLEH NIAT YANG IKHLAS

 

Yang pertama, karena keistimewaan Ramadhan adalah dengan ibadah-ibadah mulia yang disyariatkan di dalamnya, maka keikhlasan menjadi modal utama yang menjadi pondasinya, agar ibadah-ibadah tersebut dapat diterima oleh Allah swt.

 

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai yang diniatkannya.”(HR. Bukhari)[2]

 

Terkait shaum Ramadhan, secara khusus dalam hadisnya Rasulullah saw bersabda,

 

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

 

“Barangsiapa shaum ramadhan karena keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)[3]

 

Ibnu al-Mulaqqin menjelaskan, bahwa yang disebut “ihtisaban” dia hanya mengharap ridha Allah swt, terbebas dari riya dan sum’ah. (al-taudhih li syarh al-jami’ al-shahih 3/61)

 

Apalagi dalam ibadah shaum, Allah swt menjelaskan,

 

 

«قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ»

 

Allah berfirman : “Setiap amal Bani Adam baginya kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum untukku dan aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari)[4]

 

Imam al-Thibi menjelaskan, “Dan shaum adalah tersembunyi, antara dirinya dan Allah swt (yang tahu), dia melakukannya hanya mengharap ridha Allah swt, melakukannya murni hanya karena mengharapkan ridha-Nya, ia bersiyarat padanya dengan firman-Nya, karena shaum itu adalah untukku.” (Syarah al-Misykat 5/1574)

 

2.   MENGIKUTI PEDOMAN ILMU YANG BENAR

 

Yang kedua, ibadah di bulan Ramadhan harus dilandasi oleh ilmu yang benar, sehingga ibadah-ibadah tersebut dapat dilakukan sesuai petunjuk yang benar. Karena disamping niat yang ikhlas, tatacaranya harus benar sesuai petunjuk Rasulullah saw.

 

Dalam sebuah hadis disebutkan,

 

«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»

 

“Barangsiapa yang melaksanakan suatu amalan (ibadah) yang tidak ada perintah dari kami, maka pekerjaan itu akan ditolak.”
(HR Muslim)[5]

 

Makna “Raddun” adalah tidak sesuai dengan sunnah, pelakukan tidak mendapat pahala, ibadahnya tertolak (Ikmal al-Mu’allim 5/574). Menurut al-Bukhari, “Batil”. Menurut yang lainnya, tidak diterima dan maksiat. (Faidh al-Bari 3/446)

 

Karena ibadah yang maqbul memiliki dua syarat. Pertama, amal tersebut harus ikhlas (murni) karena Allah semata. Kedua, alam tersebut harus benar sesuai syariat. Apabila ikhlas namun tidak sesuai syariat, maka tidak akan diterima, oleh karena itu Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan suatu amalan (ibadah) yang tidak ada perintah dari kami, maka pekerjaan itu akan ditolak.” (HR Muslim)

 

Terkait ibadah shaum, ternyata betapa banyak orang yang gagal dan tidak mendapatkan apa-apa dari shaumnya.

 

«كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الظَّمَأُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ»

 

“Berapa banyak orang yang shaum tidak mendapat apa-apa dari shaumnya itu selain haus, dan berapa banyak orang yang shalat malam (tarawih) tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya itu selain lelah.” (HR Ahmad)[6]

 

«لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ»

 

“Bukanlah shaum itu dari makan dan minum saja, melainkan juga dari perbuatan yang tidak berguna dan perkataan yang tidak senonoh.” (HR. Al Baihaqi)[7]

 

«إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَآثِمِ وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ،... وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً»

 

”Jika anda shaum, maka shaumlah pendengaran, penglihatan dan lidah anda dari dusta dan perbuatan-perbuatan dosa, dan janganlah anda menyakiti pembantu, dan janganlah anda samakan hari anda tidak shaum dengan hari shaum anda.”[8]

 

3.   KESIAPAN FISIK DAN MENTAL UNTUK BERIBADAH

 

Yang ketiga, untuk menggapai kesuksesan di bulan Ramadhan kita harus mempersiapkan fisik dan mental. Persiapan fisik dengan ibadah shaum sunnah di bulan Sya’ban, sementara persiapan mental adalah dengan ilmu dan iman.

 

Dalam sebuah hadis disebutkan “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shaum secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau shaum yang lebih banyak daripada shaum di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)[9]

 

Ibnu Rajab al-Hanbali menjelaskan,
“Dan dikatakan seputar shaum Sya’ban: bahwa shaumnya sebagai latihan untuk shaum Ramadhan agar ketika puasa Ramadhan tidak terasa berat dan tidak terbebani. Bahkan menjadi suatu kebiasaan dan telah terlatih bershaum, telah mendapatkan kenikmatan shaum dan kelezatannya, sehingga masuk bulan Ramadhan dalam keadaan kuat dan semangat.”[10]

 

Dengan persiapan yang matang, ibadah di bulan Ramadhan bisa maksimal. Mental yang ditanamkan oleh Rasulullah saw, bahwa Ramadhan adalah untuk peningkatan amal, sehingga bukan hanya meninggakan kejelekan, namun kebaikan yang sudah biasa dilakukan pun harus ditingkatkan.

 

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

 

“Rasulullah saw itu adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan ramadhan ketika jibril menemuinya. Jibril menemuinya pada setiap malam bulan ramadhan untuk bertadarus al-quran dengannya. Dan sungguh rasulullah saw itu ketika jibril menemuinya lebih lembut lagi dalam hal kebaikan daripada angin yang bertiup.” (HR. Bukhari)[11]

 

4.   SEMPURNAKAN DENGAN IBADAH SUNNAH

 

Keempat, ibadah kesuksesan ibadah shaum Ramadhan bisa digenapkan dengan ibadah sunnahnya, sebagaimana ibadah shalat. Ibadah sunnah tersebut perlu kita perhatikan, karena kita mesti menyadari bahwa shaum kita mungkin banyak kekurangannya.

 

«إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ»

 

''Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik maka dia akan beruntung dan sukses, jika buruk maka dia menyesal dan rugi. Jika kurang dari kewajibannya sedikitpun, Allah SWT berfirman, 'Periksalah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunat, untuk menyempurnakan kekuarangan shalat wajibnya, kemudian seluruh amalnya akan diperiksa demikian.” (HR. Al-Tirmidzi)[12]

 

Demikian 4 tips agar Ramadhan yang dirindukan penuh makna, kita mampu meraih keberkahan dan keistimewaan yang dijanjikan di dalamnya. Semoga Ramadhan yang dilalui dari tahun ke tahun semakin meningkat dan berkualitas. Karena pada prinsipnya, kita harus berusaha memberikan ibadah (pengabdian) terbaik kepada Allah swt.

 

 

Lembang, 16 Februari 2023

 

@SDIT Istiqomah Lembang

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 



[1] Lathaif al-Ma’arif, hlm. 209.

[2] SHAHIH. Ahmad (1/25), Al-Bukhari (1), Muslim (1907), Abu Dawud (2201), al-tirmidzi (1647), al-Nasai (1/59-60), Ibnu Majah (4227).

[3] SHAHIH. Fath al-Bari (4/144), Ahmad (7173).

[4] SHAHIH. Al-Bukhari (1771).

[5] SHAHIH. Muslim (1718).

[6] HASAN. Ahmad (9685), al-Darimi (2762). Dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth dan Husain Salim Asad.

[7] SHAHIH. Al-Baihaqi (8312).

[8] Al-Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (8880).

[9] SHAHIH. Bukhari (1969) dan Muslim (1156).

[10] Lathaif al-Ma’arif hlm. 134-135.

[11] Shahih. al-Bukhari (6).

[12] SHAHIH. Al-Tirmidzi (413).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...