7 HIKMAH DARI PERMAINAN LATO-LATO, KAMU HARUS TAHU! - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Selasa, 21 Februari 2023

7 HIKMAH DARI PERMAINAN LATO-LATO, KAMU HARUS TAHU!

 

7 HIKMAH DARI PERMAINAN LATO-LATO

 

7 HIKMAH DARI PERMAINAN LATO-LATO, KAMU HARUS TAHU!

 

Oleh Ahmad Wandi

 

Permainan lato-lato kini sedang hits dan viral hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Terutama ikut diviralkan oleh para artis dan pejabat public. Sampai Presiden Jokowi sempat memainkannya juga.

 

Di tengah keviralannya, memang ada keunikan tersendiri dalam permainan ini, yaitu disamping harus ada keseimbangan juga harus konsentrasi penuh apabila ingin berhasil. Disamping latihan yang terus menerus juga.

 

Namun jangan salah, di samping keviralan dan keunikannya, permainan ini memiliki banyak hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran. Berikut adalah 7 hikmah permainan lato-lato yang harus kamu ketahui.

 

1.      Jangan Berbuat Adu Domba

 

Mengadu domba atau disebut juga namimah, adalah perilaku negative yang hurumnya haram. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (HR Bukhari)

 

Mengambil hikmah dari lato-lato, janganlah berbuat adu domba, jangan menjadikan manusia bertengkar dan bermusuhan.

 

2.     Harus Punya Pendirian, Agar Tidak Dijadikan Bahan Permainan

 

Lato-lato adalah benda permainan. Baik buruknya tergantung bagaimana yang mempermainkannya. Orang yang tidak punya pendirian, mudah terombang-ambing, bagaikan buih air di lautan.

 

Dari Tsauban, ia berkata bahwa telah bersabda Rasulullah SAW: “Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang lapar menghadapi meja penuh hidangan.” Seseorang bertanya “apa saat itu kita sedikit?” jawab beliau “bahkan saat itu kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah akan cabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn dalam hatimu.” Seseorang bertanya “Ya Rasulullah ap aitu wahn?” beliau menjawab “cinta dunia dan takut mati” (HR. Abu Daud)

 

Mengambil hikmah dari lato-lato sebagai benda permainan, kita harus memiliki prinsip dan pendirian yang teguh dalam memegang kebenaran. Agar tidak mudah terpengaruh oleh ajaran dan faham yang sesat dan menyesatkan dalam beragama.

 

3.     Jangan Selalu Dibenturkan Dan Berlawanan

 

Uniknya permainan lato-lato karena benda yang bulat tersebut berbenturan sehingga mengeluarkan suara yang khas. Untuk lato-lato memang bagus dibenturkan. Namun ketika diterapkan dalam kehidupan manusia, yang seringkali terjadi gesekan dan perselisihan dalam bermasyarakat, semangat islah (perdamaian) dan menghindari perpecahan adalah sangat dianjurkan.

 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujurat: 10)

 

“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan saudaranya. Maka dikatakan: ‘Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.’” (HR. Muslim)

 

Perpecahan dan permusuhan bukan ciri khas islam dan berasal dari syaitan, “Orang-orang yang berperang di jalan Allah, sedangkan orang-orang kafir berperang di jalan tahghut, sebab itu perangilah kawan-kawan setan itu, karena tipu daya setan itu lemah.” (QS. An-Nisa: 76)

 

Berdasarkan keterangan tersebut, dalam bersosial dan bermasyarakat, termasuk menjaga keutuhan jam’iyyah, tidak boleh seperti permainan lato-lato, bentrokan dan benturan harus selalu dihindari, semangat islah dan persatuan didahulukan.

 

Dalam persoalan ini, kadang sebagian umat islam, masih banyak yang salah menilai musuh. Mereka kadang lebih suka berteman dan damai dengan orang kafir, daripada akur dan rukun dengan sesame muslim. Sungguh ironi!

 

4.     Butuh Latihan Dan Konsentrasi

 

Tidak ada kata menyerah dalam meraih mardhatillah. Latihan dan terus latihan. Diikuti dengan konsentrasi. Insya Allah pasti berhasil.

 

“Al-Qur’an Kami turunkan agar engkau membacakan kepada manusia secara bertahap (berangsur) dan Kami telah menurunkan Al-Qur’an itu berangsur-angsur” . (Q.S. Al-Israa`:106)

“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)”. (QS. Al-Furqon : 32)

 

“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)


Dalam meraih ridha Allah swt, berjuang di jalan-Nya, perlu belajar konisten dan jangan pernah menyerah. Bagaikan anak-anak yang sedang berlatih belajar main lato-lato. Meskipun tidak mudah, dengan terus berusaha dan tidak pernah menyerah, akhirnya bisa dan berhasil, bahkan sampai benar-benar mahir.

 

5.     Harus Seimbang Dan Istiqomah

 

Hidup ini memang harus seimbang, tidak kurang ataupun berlebihan. Dalam sebuh qaidah disbeutkan, Khairul umur ausatuha, sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan.

 

Selain seimbang juga harus istiqomah, sehingga dalam menunaikan hak dan kewajiban harus seimbang dan istiqomah.

 

Sahabat Salman berkata kepada Abu Darda’, “Sesungguhnya Rabb-mu memiliki hak, dan sesungguhnya tubuhmu juga ada haknya, dan sesungguhnya istrimu juga ada haknya. Maka berikanlah setiap yang memiliki hak tersebut haknya.” Maka Abu Darda’ pun setelah dinasihati oleh Salman Al-Farisi dengan nasihat seperti itu, mendatangi Nabi saw dan menyebutkan hal tersebut kepada beliau. Maka Nabi saw bersabda: “Salman benar.” (HR Bukhari)

 

"Maka beristiqomahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan"
(QS. Hud: 112)

 

6.     Jangan Mengganggu Orang Lain

 

Lato-lato memiliki catatan sejarah yang panjang. Dulu pernah dilarang di berbagai negara. Di samping alasan berbahaya, ada juga merasa terganggu dengan suara bisingnya. Mengganggu ketenangan, bagi sebagian orang yang menghendaki kesunyian.

 

Hikmahnya, kita memang tidak boleh mengganggu ketenangan orang lain apapun bentuknya. Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan kesempurnaan adab sebagai berikut.

 

“Wahai sekalian orang yang telah berislam dengan lisannya namun belum masuk keimanan ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, jangan mencelanya, dan jangan mencari-cari aib mereka. karena sesungguhnya barangsiapa yang berupaya mencari aib saudaranya sesama muslim, niscaya Allah akan mencari aibnya, dan barangsiapa yang Allah cari aibnya maka pasti Allah akan membongkarnya walaupun dia berada di dalam rumahnya.” (HR. At-Tirmidzi)

 

“Allah Tabaaraka wa ta'ala berfirman: 'wahai hambaku, sesungguhnya aku haramkan kezaliman atas Diriku, dan aku haramkan juga kezaliman bagi kalian, maka janganlah saling berbuat zalim'” (HR. Muslim)

 

7.     Beda Sudut Pandang

 

Permainan lato-lato dengan sejarahnya yang panjang, sempat menuai kontroversi dari berbagai pihak di setiap zamannya. Ada yang membolehkannya karena hanya sekedar mainan biasa, seperti mainan anak-anak yang lainnya.

 

Namun ada juga yang melarangnya dengan alasan mengganggu ketenangan dengan suaranya yang bising, berbahaya apabila pecah, mengganggu belajar di sekolah, dan lain-lain.

 

Artinya, sudut pandang orang-orang berbeda dalam menilai dan menyikapi mainan lato-lato. Tergantung latarbelakang dan aspek yang dinilainya.

 

Begitupun dalam menilai masalah lain dalam kehidupan ini, tak bisa dihindari pasti akan selalu terjadi perbedaan sudut pandang. Karena termasuk urusan dunia, maka selama tidak melanggar batasan agama diperbolehkan saja.

 

Namun pertimbangan maslahat dan mafsadat, manfaat dan tidak manfaat, berdasarkan adat dan norma, tetap harus juga diperhatikan.

 

Demikian beberapa hikmah dari mainan lato-lato. Bagi orang beriman, di balik setiap peristiwa dan fenomena dalam kehidupan, selalu ada hikmah yang bisa dijadikan pelajaran. Semoga kita semua bisa mengambil ibrah yang bermanfaat dari viralnya mainan lato-lato tersebut, amien.

 

Selasa malam, 30 Rajab 1444 H/ 21 Februari 2023 M

 

@Ahmad Wandi Lembang

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...