(Gambar: Fixabay) |
Kehadiran buah hati dalam sebuah keluarga adalah sesuatu yang sangat didambakan. Karena rasanya tak sempurna sebuah keluarga bahagia tanpa kehadirannya.
Dalam islam, kehadiran buah hati bukan hanya pelengkap kebahagian di dunia saja, tetapi merupakan investasi berharga di akhirat kelak, apabila kehadirannya menjadi penyejuk hati bagi kedua orang tuanya.
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda,
"إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ"
"Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631)
Bahkan kehadiran anak dan keturunan yang tidak menjadi penyejuk hati, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dinyatakan sebagai orang tua yang mandul. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda, “Orang mandul yang sebenar-benarnya mandul (3x) ialah yang mempunyai anak, kemudian ia meninggal, tetapi tidak ada yang ia persiapkan dari mereka seorang pun (untuk akhirat).” (HR. Ahmad 23115)
Kenapa buah hati kita harus menjadi penyejuk hati? Karena apabila mereka menjadi anak yang shaleh dan shalihah, menjadi anak yang berguna untuk bangsa dan agama, kelak mereka akan dikumpulkan lagi bersama kita di surge. Kebersamaan yang disatukan oleh keimanan dan amal shaleh, keshalehan kita dan turunan kita yang membuat kita untuk selalu bersama dalam kebahagian yang sesungguhnya.
Allah swt berfirman, “Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath-Thur: 21)
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua? Berikut 3 cara agar buah hati menjadi penyejuk hati.
1. TUNAIKAN HAKNYA
Ketika buah hati lahir ke dunia ini, sebuah kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi kedua orang tuanya. Namun ayah bunda jangan lupa, kehadirannya adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Agar kehadirannya membawa keberkahan, terdapat hak-hak yang harus ditunaikan kepada mereka, sebagai bentuk tanggung jawab kita.
حَقُّ اْلوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ: أَنْ يُحْسِنَ اْسمَهُ وَيُحْسِنَ أَدَبَهُ وَيُحْسِنَ مَوْضِعَهُ، وَأَنْ لَايَرْزُقَهُ إِلَّا طَيِّبًا، وَيُعَلِّمَهُ الْكِتَابَ,وَ أَنْ يُعَلِّمَهُ اْلكِتَابَةَ وَالسِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ، وَيُزَوِّجَهُ إِذَا أَدْرَكَ.
Haq anak yang ada pada orang tuanya: diberi nama yang baik, dididik dengan adab yang baik, ditempatkan pada tempat yang baik, tidak diberi nafkah kecuali yang halal, diajarkan al-Quran, diajarkan baca tulis, berenang dan memanah, dinikahkan ketika sudah balig. (al-Jami al-Shaghir 1/49, Faid al-Qadhir 3/480-481)
2. BERIKAN TARBIYAH YANG BENAR
Sebagaiman bentuk tanggung jawab yang paling utama, adalah memberikan tarbiyah atau Pendidikan yang terbaik kepadanya. Untuk memberikan Pendidikan terbaik ini, tentu saja orang tua harus memahami dunia pendidikan anak.
Seorang pakar pendidikan, Dr. Muhammad Nasih Ulwan menjelaskan tentang sifat yang harus dimiliki oleh seorang guru, termasuk orang tua,
صِفَاتُ الْمُرَبِّيْ: اَلْإِخْلَاصُ, التَّقْوَى, اْلعِلْمُ, اْلِحلْمُ, اْلِإسْتِشْعَارُ بِالْمَسْئُوْلِيَّةِ.
Sifat murabbi: ikhlas, taqwa, berilmu, sabar, sadar akan tanggung jawab. (Tarbiyat al-Aulad 2/578-583)
Kemudian beliau pun menjelaskan tentang cara-cara tarbiyyah yang benar sesuai dengan tahapannya.
وَسَائِلُ التَّرْبِيَّةِ: التَّرْبِيَّةُ باِلْقُدْوَةِ, التَّرْبِيَّةُ بِاْلعَادَةِ, التَّرْبِيَّةُ بِالْمَوْعِظَةِ, التَّرْبِيَّةُ بِالْمُلَاحَظَةِ, التَّرْبِيَّةُ بِالْعُقُوْبَةِ.
Cara-cara tarbiyah: tarbiyah dengan contoh, tarbiyah dengan pembiasaan, tarbiyah dengan memberi nasihat, tarbiyah dengan pengawasan, dan tarbiyah dengan hukuman. (Tarbiyat al-Aulad 2/475-565)
3. BERIKAN DOA TERBAIK
Yang tidak kalah penting, untuk menyempurnakan ikhtiar kita dalam mewujudkan generasi yang shaleh dan shalehah adalah doa terbaik kepada dzat yang Maha Sempurna, Allah swt. Do’a-do’a yang pernah dipanjatkan oleh para nabi dan orang shaleh, ketika mereka mengharapkan buah hati penyejuk hati, di antaranya sebagai berikut.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.” (QS. ash-Shafat : 100)
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا (74)
Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Furqon: 74)
Demikian cara yang harus dilakukan orang tua agar buah hati kita menjadi qurrata a’yun, anak yang shaleh dan shalehah, berbakti kepada orang tua, bangsa dan agama. Mudah-mudah kita mampu berikhtiar yang terbaik untuk mewujudkannya, sehingga kehadirannya tidak menyebabkan mandul, namun kehadiran yang sesungguhnya, yang membawa kepada kebersamaan di dunia dan akhirat, di surge-Nya Allah swt, amien ya Rabbal Alamien
Ahad Pagi, 05 Sya’ban 1444 H/ 26 Februari 2023 M
@ ahmad wandi lembang
=========
Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar