11 RENUNGAN TAHUN BARU, KAMU WAJIB TAHU! - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Kamis, 29 Desember 2022

11 RENUNGAN TAHUN BARU, KAMU WAJIB TAHU!

 



 

Oleh Ahmad Wandi

 

Tahun baru atau pergantian waktu, bagi seorang muslim tidak ada yang istimewa dan keutamaan apa pun. Dia sama dengan waktu-waktu yang lainnya yang terus maju dan berputar, seperti: bulan, pekan, jam, menit dan detik. Keistimewaan hanya diukur dari apa yang diperbuat waktu tersebut; jika diisi kebaikan maka dia baik, jika diisi keburukan maka dia buruk.

 

Justru yang harus difahami, bergulirnya waktu merupakan tanda jatah umur kita berkurang, ini yang harus direnungkan di setiap pergantian tahun dan waktu. Sehingga apakah layak untuk dirayakan dan hura-hura karena bahagia? Atau justru harus bersedih dan menangis, karena masih banyak kemaksiatan yang masih suka diperbuat. Masih banyak waktu yang sia-sia dan belum termaksimalkan dalam kebaikan.

 

Agar momentum tahun baru ini tidak menambah tabungan dosa baru, maka hidup ini harus senantiasa  dibimbing oleh wahyu dan ilmu. Dari pesan-pesan al-Quran dan As-Sunnah, di antaranya ada 11 renungan awal tahun yang harus kita renungkan.

 

1.     Manfaatkan waktu sebaik mungkin

 

Bahan renungan pertama, sudah sejauh mana kita memanfaatkan waktu atau jatah usia yang Allah SWT berikan kepada kita. Dalam al-Quran Allah SWT berfirman, Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.(QS. Al-‘Ashr [103]: 1-3)

 

Allah Ta’ala bersumpah dengan waktu karena padanya terdapat berbagai pesan dan pelajaran yang menunjukkan kepada kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, dan kebijaksanaan-Nya (Aisaru at-Tafasir 1/6054). Al-Thibi berkata, “Waktu (umur) itu bagaikan modal pada seorang pedagang. Ia mesti berdagang sesuatu yang sekiranya dapat memberikan keuntungan (laba) kepadanya. Bilamana modalnya banyak, maka keuntungannya pun melimpah ... (Tuhfat al-Ahwadzi 6/512)

 

2.     Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali

 

Renungan kedua, bahwa waktu terus maju dan berputar, serta waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Hanya satu kita alami, maka harus benar-benar kita manfaatkan sebaik mungkin.

 

Al-Hasan al-Bishri berkata, jika umur itu dapat berbicara, maka ia akan berkata, "Wahai anak adam, aku adalah makhluk yang baru, menyaksikan amal kamu, berusahalah mencari bekal untuk mengisi aku dengan amal shaleh, sesungguhnya aku tidak akan pernah kembali sampai hari kiamat.” (Huluqul Muslim, hlm. 205)

 

3.     Hiasilah waktu dengan iman dan amal shaleh

 

Renungan berikutnya, bahwa waktu atau usia yang Allah SWT berikan akan bermanfaat apabila digunakan untuk beramal shaleh. Dalam al-Quran Allah SWT berfirman, Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. (QS. Al-‘Ashr [103] : 1-3)

 

Maksudnya, kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah dan melakukan amal shaleh, dan saling menasihati dalam berpegang teguh kepada kebenaran, dan beramal dengan taat kepada Allah, dan sabar dalam melakukan itu semua. (At-tafsir al-Muyasar 11/56)

 

4.     Berpikirlah tentang waktu agar tidak menyesal

 

Renungan berikutnya, bahwa waktu ini mesti dipikirkan atau direnungkan, sudah sejauh mana kita memanfaatkannya. Dan hidup di dunia ini hanya sementara, tidak akan selamanya. Jangan sampai lupa dan terlena, sehingga banyak waktu yang sia-sia.

Allah SWT berfirman, Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (QS. Yasin [36] : 68)

 

Apakah mereka tidak berpikir dengan akalnya tentang awal penciptaan mereka, kemudian masa muda mereka, sampai ke masa tua mereka, untuk mengetahui bahwasanya mereka diciptakan untuk negeri yang lain, tidak kekal padanya, tidak bisa pindah darinya, dan tidak dapat menghindar darinya, yaitu negeri akhirat. (Tafsir Ibnu Katsir 6/588)

 

5.     Jatah usia atau umur akan dipertanggungjawabkan

 

Renungan berikutnya, bahwa usia atau umur akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak pada hari kiamat. Digunakan untuk apa saja umur kita? Habis dengan amal shaleh atau amal salah?

 

Dari Abu Barzah al-Aslami ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan melangkah kaki seseorang pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang : umurnya habis dipakai apa; tentang ilmunya sejauh mana pengamalannya; tentang hartanya darimana didapatnya dan  ke mana dibelanjakannya; dan tentang jasadnya dipakai apa sampai rusak.” (HR. At-Tirmidzi)

 

6.     Maksimalkan amal shaleh dari sekarang, karena waktu tidak akan pernah bisa terulang

 

Renungan berikutnya, bahwa ibadah dan amal shaleh jangan ditunda-tunda, kerjakan sekarang juga, selama kita bisa. Karena waktu yang telah berputar, tidak akan bisa diputar kembali. Banyak orang yang menyesal, karena tidak memaksimalkan kebaikan ketika masih ada kesempatan. Ketika mereka sudah disiksa di dalam api neraka, mereka baru meminta untuk dikeluarkan darinya.

 

Dalam Al-Quran Allah SWT menggambarkan, Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" (QS. Al-Mu’mien [40] : 11)

 

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun [63] : 10-11)

 

7.     Ahli neraka menyesal karena tidak memanfaatkan umurnya

 

Renungan berikutnya, bahwa penyesalan penghuni neraka, mereka memohon untuk dikeluarkan sebentar saja untuk beramal shaleh. Namun Allah SWT menanyakan kepada mereka, digunakan apa saja waktu yang telah diberikan kepada mereka dan kenapa mereka tidak memikirkannya.

 

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (QS. Fathir [35] : 37)

 

8.     Manusia terbaik dilihat dari amal dan umurnya

 

Renungan berikutnya, bahwa manusia terbaik di mata Allah SWT adalah yang paling panjang usianya dan baik amalnya. Artinya, penuhi semua waktu dengan kebaikan, gunakan untuk ibadah, sehingga tidak ada ruang yang kosong dari nilai pahala.

 

Dari Abu Bakrah, bahwasanya seorang laki-laki bertanya : Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling baik ? Beliau menjawab : Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Mereka bertanya : Manusia yang manakah yang paling jelek ? Beliau menjawab : Orang yang paling panjang umurnya dan jelek amalnya. (HR. Tirmidzi)

 

Semua orang menginginkan panjang umur. Padahal tidak ada artinya panjang umur apabila tidak dipenuhi dengan amal shaleh. Imam Qatadah berkata, “Ketahuilah ! Sesungguhnya panjang umur itu adalah hujjah (bukti yang harus dipertanggungjawabkan), maka kami berlindung kepada Allah agar kami tidak disiksa dengan sebab panjang umur itu.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/559)

 

9.     Hakikat panjang umur yang sesungguhnya

 

Renungan berikutnya, bahwa panjang umur yang sesungguhnya adalah panjangnya usia kebaikan kita. Yang mana pahalanya terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia. Diantaranya kita memiliki keturunan anak yang shaleh.

 

Dari Abu Darda, ia berkata, kami menyebutkan di samping Rasulullah saw tentang ziyadah (tambahan) dalam umur, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengakhirkan seseorang apabila telah sampai kepada ajalnya, dan sesungguhnya ziyadah dalam umur adalah Allah memberi rizki kepada seorang hamba keturunan yang shaleh, yang mendoakan kepadanya, lalu doanya mengikutinya (menjadi tambahan) di alam quburnya. (HR. Ibnu Abi Hatim, Tafsir ibnu katsir 4/373)

 

10.    Manfaatkan waktu sebaik mungkin, selama masih ada kesempatan

 

Renungan berikutnya, bahwa Rasulullah SAW menasihati langsung perihal pentingnya kita memanfaatkan waktu hidup sebelum datang kematian. Sebagaimana pentingnya kita memanfaatkan waktu senggang, waktu kaya, waktu muda, dan waktu sehat. Sebelum semua kesempatan itu dicabut oleh Allah SWT dan berubah menjadi sebaliknya.

 

Dari Ibnu Abas, ia berkata : Rasulullah saw bersabda kepada seseorang dan beliau menasihatinya : Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara : 1] waktu hidupmu sebelum datang kematianmu, 2] waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, 3] waktu kayamu sebelum datang waktu faqirmu, 4] masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan 5] waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. (HR. al-Hakim)

 

11.     Manfaatkan waktu untuk mengumpulkan perbekalan hidup di akhirat

 

Renungan berikutnya, bahwa hidup ini hanya sementara dan sebentar, maka pergunakanlah kesempatan yang sebentar ini untuk mengumpulkan perbekalan, menuju kehidupan yang hakiki dan abadi, yaitu kehidupan di akhirat nanti.

 

Ada seorang laki-laki Anshar bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia paling cerdas dan paling mulia?" Beliau bersabda: "(Yaitu) Manusia yang paling banyak mengingat kematian dan paling serius mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Mereka itulah orang-orang cerdas. Mereka pergi dengan membawa kehormatan dunia dan kemuliaan akhirat." (HR. Ibnu Majah)

 

Demikianlah 11 catatan yang dapat kita renungkan, untuk memulai tahun baru ini dengan awal yang baik. Menatap tahun ini dengan penuh rasa syukur dan semangat baru demi meraih harapan yang lebih cerah dan lebih sukses lagi. Karena dengan panduan ilmu, hidup kita akan senantiasa terarah dan terukur, sehingga aktivitas apapun selalu bermutu mengikuti petunjuk wahyu. Mari kita awali tahun 2023 dengan bismillah dan mengharap ridha-Nya!

 

Wallahu a’lam bi al-shawwab.

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...