7 HIKMAH DARI KISAH ARNOLD, MANTAN GUBERNUR CALIFORNIA! - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Kamis, 29 Desember 2022

7 HIKMAH DARI KISAH ARNOLD, MANTAN GUBERNUR CALIFORNIA!

 



 

Oleh Ahmad Wandi

 

Selalu ada hikmah di balik peristiwa, dan selalu ada pelajaran dari setiap fenomena. Begitu pula dengan cerita yang beredar di media social, tentang Arnold Schwarzenegger, sang mantan gubernur California. Cerita tersebut berjudul “Tak Ada yang Abadi".

 

Berikut kutipan tulisan tersebut.

 

“TAK ADA YANG ABADI"

 

Aktor terkenal yang juga mantan gubernur California Arnold Schwarzenegger menghebohkan jagad sosial media setelah mengunggah foto dirinya yang sedang tidur di jalan di bawah patung perunggu dirinya di luar hotel, dan menulis dengan sedih,

 

“How times changed"(“Bagaimana waktu berubah").

 

Melalui foto tersebut, dia menyampaikan sebuah pesan bahwa penghormatan orang terhadap Anda berubah seiring berjalannya waktu.

 

Alasan dia menuliskan kalimat tersebut bukan karena dia tua, tapi karena ketika dia jadi gubernur California meresmikan hotel tersebut dengan patung perunggu dirinya di depan hotel tersebut. Pihak hotel menyampaikan ke Arnold "Setiap saat Anda boleh datang dan ada kamar untuk Anda yang selalu tersedia". Namun ketika Arnold sudah tidak menjabat gubernur lagi dan datang ke hotel tersebut, pihak hotel menolaknya dengan alasan bahwa kamar hotel sudah penuh.

 

Dia lalu membawa kantong tidur dan tidur di bawah patung dirinya dan berharap orang bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.

 

Arnold dengan kekayaannya bisa membeli hotel yang dia inginkan, tapi dia ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang melalui tindakannya.

 

Dia memposting foto tersebut di media sosial, dia menyampaikan sebuah pesan bahwa "

 

"ketika dia berada dalam posisi yang kuat, semua orang termasuk manajemen hotel memuji dia, namun saat dia kehilangan posisinya sekarang, mereka dengan mudah melupakan janji mereka kepadanya".

 

'How times changed'

(Ya waktu terus berubah.)

 

"Jangan percaya pada semua atribut duniawi: jabatan anda, harta benda anda, kekuasaan atau kecerdasaan anda. Semua itu tidak ada yang abadi. Kecuali kehidupan setelah kematian."

 

“Pengingat diri”

 

Sanjungan atas diri kita akan Berubah saat Kondisi kitapun Berubah

 

"Ketika kita berada di atas, Kata-kata Sampah kitapun akan tercium harum semerbak bak Kata-kata Bijak, namun saat kita berada di bawah Kata-kata bijakpun tidak ada yang mau mendengar karena Aroma nya serasa sampah

 

Di Saat Jatuh Kita akan mudah sekali mengenali Teman Baik dan Penghianat.

 

 “Ketika kita berjaya... carilah teman Baikmu itu... karena Biasanya dia akan sembunyi dan menjaga jarak ..."

 

Tetap Semangat ...

 

Noted: Hal diatas lumrah dan manusiawi, ketika sedang berjaya apakah krn harta atau kedudukan, maka semua org akan hormat dan segan, dan mmg semua yg fana ini tdk ada yg abadi, ada masanya ... ambil hikmah yg terbaik.

 

Selamat Berkarya utk kita semua ... 😋😋👌🏻👌🏻

 

=======

 

Lalu apa hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah tersebut? Berikut 7 hikmah yang dapat kita ambil.

 

 

1.     1. TAK ADA YANG ABADI, judulnya. Memang tak ada yang abadi di dunia ini, karena dunia ini dan segala isinya adalah fana. Kefanaan dunia ini dijelaskan dalam al-Quran sebagai berikut.

 

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Al Hadid: 20)

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal” (Q.S. Ar Rahman: 26-27).

 

“Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang selain Allah SWT. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah SWT. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan” (Q.S. Al Qasas: 28).

 

2.    2. JANGAN BERHARAP KEPADA MANUSIA. Pesan yang ddisampaikan Arnold, “Bahwa penghormatan orang terhadap Anda berubah seiring berjalannya waktu.” Ia menggambarkan sifat menusia, "Ketika kita berada di atas, Kata-kata Sampah kitapun akan tercium harum semerbak bak Kata-kata Bijak, namun saat kita berada di bawah Kata-kata bijakpun tidak ada yang mau mendengar karena Aroma nya serasa sampah.”

 

Bahwa berharap kepada manusia, seringkali berbuah kekecewaan. Ketika perhargaan itu ada, sifatnya hanya sementara, dan itupun seringkali berbalut kepentingan.

 

Oleh karena itu, berharaplah kepada Allah SWT, Zat yang Maha Sempurna. Dalam beberapa ayat ia berfirman,

 

“Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 2-4)

 

“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 8)

 

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 41)

 

3.    3. SELALU MEMBERIKAN PELAJARAN. Dia membawa kantong tidur dan tidur di bawah patung dirinya dan berharap orang-orang bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Arnold dengan kekayaannya bisa membeli hotel yang dia inginkan, tapi dia ingin menyampaikan pesan kepada orang-orang melalui tindakannya.

 

Dengan memposting foto tersebut di media social, Arnold ingin menyampaikan sebuah pesan bahwa,

 

"Ketika dia berada dalam posisi yang kuat, semua orang termasuk manajemen hotel memuji dia, namun saat dia kehilangan posisinya sekarang, mereka dengan mudah melupakan janji mereka kepadanya".

 

4.    4. JANGAN TERTIPU OLEH DUNIA YANG FANA. Arnold menyadari bahwa kesuksesannya di dunia hanya sesaat, setelah jabatannya hilang tidak ada artinya di hadapan manusia. Dia mengatakan, "Jangan percaya pada semua atribut duniawi: jabatan anda, harta benda anda, kekuasaan atau kecerdasaan anda. Semua itu tidak ada yang abadi. Kecuali kehidupan setelah kematian."

 

Oleh karena itu, bagi orang beriman, kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal. Sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut.

 

“Dan tiada kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-An'am: 32)

 

“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedangkan apa yang di sisi Allâh itu lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak mau memahaminya?” (QS. Al-Qhashas: 60)

 

“Allâh meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS. Ar-Ra’du: 26)

 

“Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (QS. At-Taubah: 38)

 

“Tetapi kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’lâ: 16-17)

 

5.    5. SIAPA TEMAN SEJATI KITA? Menurut Arnold, di saat jatuh kita akan mudah sekali mengenali teman baik dan penghianat. “Ketika kita berjaya... carilah teman Baikmu itu... karena Biasanya dia akan sembunyi dan menjaga jarak ..."

 

Ali bin Abi Tholib pernah ditanya: “Berapa banyak teman dekat tuan?” Ali menjawab: “Saya tidak mengetahuinya sekarang karena saat ini dunia sedang berada di pihak saya. Semua orang (ingin menjadi) teman dekat saya. Saya baru tahu itu besok nanti pada saat dunia meninggalkan saya. Sebab sebaik-baiknya teman adalah orang yang mendekat kepada saya pada saat dunia meninggalkan saya (tidak kaya dan tidak berkuasa)”.

 

Pentingnya memilih teman tersirat dalam sebuah sabda Rasulullah Saw, "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

 

Bagi orang beriman, hendaklah berteman di jalan Allah dan saling mencintai karena Allah. Sebagaimana dalam hadis berikut,

 

"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, 'Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku." (HR. Muslim)

 

"Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (HR. Ahmad)

 

6.    6. PERGUNAKAN JABATAN DENGAN PENUH AMANAH KARENA ALLAH. Ketika menjabat, gunakan jabatan sebaik mungkin dengan penuh amanah, torehkan prestasi sebanyak mungkin, untuk menambah pundi-pundi kebaikan melalui jabatannya.

 

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau menjadikanku (seorang pemimpin)? Lalu, Rasul memukulkan tangannya di bahuku, dan bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan sesungguhnya hal ini adalah amanah, ia merupakan kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat, kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya, dan menunaikannya (dengan sebaik-baiknya).” (HR Muslim).

 

Sadari jabatan itu titipan sementara, besok lusa akan diambil oleh yang punya (Allah) atau dipindahkan kepada yang lain (bergiliran). Sadari juga bahwa jabatan itu tidak menjadikan seseorang lebih mulia, karena hanya ketaqwaanlah yang menjadikannya lebih mulia.

 

7.    7. KARYA APA YANG SUDAH KITA PERBUAT ATAU AKAN DIPERBUAT? Karena dunia ini fana, hidup kita hanya sebentar, maka islam mengajurkan kepada kita untuk berkarya. Agar kita tetap hidup, meskipun jasad sudah berpisah dengan ruh (kematian), yaitu dengan karya-karya yang bermanfaat dan tidak habis oleh zaman.

 

Dalam sebuah hadis disebutkan, Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)


Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.

 

Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.

 

Anak yang sholeh yang mendoakan kepadanya, sehingga orang tuanya terus-menerus mendapatkan pahala dan ampunan meskipun orangtuanya sudah meninggal dunia.


Dalam konteks hari ini, apapun yang bersifat positif bisa menjadi karya berharga dan bernilai abadi. Seperti menulis buku, membuat website, membuat chanel Youtube, membuat Instagram, dan lain-lain. Yang penting semuanya positif dan mengandung manfaat buat orang lain. Maka gunakanlah kemajuan teknoligi untuk berkarya, menebarkan kemanfaatan, dan membuka pintu pahala yang tak terbatas.

 

Itulah di antaranya 7 hikmah yang dapat kita ambil dari kisah Arnold, Sang mantan Gubernur California, semoga bermanfaat untuk kita semua dan menjadi inspirasi untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Selamat menikmati liburan bersama keluarga dan sahabat tercinta!

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...