7 KETELADANAN PENTING NABI IBRAHIM AS - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Minggu, 09 Juni 2024

7 KETELADANAN PENTING NABI IBRAHIM AS

KETELADANAN NABI IBRAHIM AS
KETELADANAN NABI IBRAHIM AS (Gambar: Pixabay)


Artikel terbaru ke 201

 

Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandi.blogspot.com)

 

Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim (QS. al-Syu’ara: 69), karena kisahnya memang memberikan banyak hikmah dan inspirasi dalam kehidupan. Beliau diberi ujian yang begitu hebat dan tidak ada apa-apanya dibandingkan ujian yang Allah swt berikan kepada kita, namun beliau sukses melewatinya.

 

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim". (QS.Al-Baqarah: 124)

 

Pantas saja kalua Allah swt menyatakan bahwa beliau adalan teladan kebaikan. Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS. al-Mumtahanah: 4)

 

Dalam al-Quran Nabi Ibrahim as banyak dikisahkan dalam banyak surat dan ayat, bahkan ada satu surat namanya surat Ibrahim as, surat ke 14. Dalam al-quran nama Ibrahim disebutkan sebanyak 69 kali dengan rincian sbb:

 

  a.   15 kali surat al-Baqarah.

  b.    7 kali surat Ali Imran.

   c.   4 kali surat : an-Nisa, al-an’am, hud, al-anbiya.

  d.   3 kali dalam surat: at-taubah, Maryam, al-hajj, ash-shafat.

   e.   2 kali dalam surat: Yusuf, an-nahl, al-ankabut, al-mumtahanah.

   f.    1 kali dalam surat: Ibrahim, al-hijr, asy-syu’ara, al-ahzab, shad, asy-syura, az-zukhruf, adz-dzariyat, an-najm, al-hadid, al-a’la.

 

Adapun ayat-ayat yang berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS, ditemukan sebanyak 186 ayat yang tersebar dalam 25 surat. Dari 25 surat tersebut terdapat 17 (tujuh belas) surat turun di Mekkah dan 8 (delapan) surat turun di Madinah.

 

SAYYIDINA IBRAHIM UMMATAN FI RAJUL karya Shalihudin Sulthan (Ulama Bahrain) menyebutkan ada 7 keteladanan utama pada diri Nabi Ibrahim as, antara lain sebagai berikut:

 

1.  SANGAT BESAR KETERGANTUNGANNYA DENGAN ALLAH SWT

 

Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan anīf. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah), dia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Allah telah memilihnya dan menunjukinya ke jalan yang lurus. (QS. an-Nahl: 120-121)

 

Karena semuanya diserahkan kepada Allah swt, maka tidak ada beban yang memberatkan Nabi Ibrahim as dalam mengahadapi semua ujian dan melaksanakan perintah Allah swt. Sehingga pantas Allah telah memilih Ibrahim menjadi kekasih-Nya (An-Nisa:125). Allah telah memerintahkan nabi Muhammad untuk mengikuti millah Ibrahim yang hanif (an-Nahl: 123). Nabi Ibrahim mampu melewati semua ujian yang berat (al-Baqarah: 124). Serta tidak ada yang ditakuti dan tempat berlindung kecuali hanya kepada Allah swt.

 

2.  BERBUAT BAIK KEPADA ORANGTUA, SEKALIPUN DIA KAFIR.

 

Berbuat baik kepada orangtua diperintahkan dalam islam, bahkan setelah mentauhidkan Allah swt (al-isra: 23). Kehebatan Nabi Ibrahim as, beliau tetap berbuat baik kepada orang tuanya sekalipun dia kafir, dengan mengajaknya untuk bertobat dan tidak membiarkannya dalam kekafiran. Tentu saja dengan cara yang baik.

 

“(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolongmu sedikit pun? Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Wahai ayahku! Sungguh aku khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi teman bagi setan." (QS. Maryam : 42-45)

 

Sekalipun orangtuanya menolak, Nabi Ibrahim as tetap berusaha dan mendoákannya. Dia (ayahnya) berkata, "Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti, pasti engkau akan kurajam, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama." Dia (Ibrahim) berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang engkau sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku." (QS. Maryam: 46-48)

 

Kebaikan Nabi Ibrahim as kepada ayahnya dibalas oleh Allah swt dengan diberi keturunan yang shalih (para nabi dan rasul). “Maka ketika dia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Yakub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.” (Maryam: 49-50)

 

3.  SANGAT BAIK KEPADA KELUARGA DAN ISTRINYA.

 

Dalam hadis al-Bukhari disebutkan, Nabi Ibrahim 'alaihis salam berhijrah bersama isterinya Sarah lalu memasuki suatu kampung yang dipimpin oleh seorang raja atau seorang yang diktator diantara para penguasa bengis.

 

Ada yang berkata: 'Ibrahim datang dengan seorang wanita yang paling cantik.' Lalu Nabi Ibrahim dipanggil kemudian ditanya: 'Wahai Ibrahim, siapakah wanita yang bersamamu itu?' Nabi Ibrahim berkata: 'Dia adalah saudariku.' Lalu Nabi Ibrahim kembali kepada Sarah dan berkata: 'Janganlah kamu mendustakan perkataanku karena aku telah mengabarkan kepada mereka bahwa kamu adalah saudaraku. Demi Allah sesungguhnya tidak ada orang beriman di tempat ini selain aku dan kamu.'

 

Kemudian Sarah dibawa menghadap raja untuk hidup bersamanya. Maka Sarah berwudhu' lalu shalat seraya berdo'a: 'Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku beriman kepadaMu dan kepada RasulMu dan aku memelihara kemaluanku kecuali untuk suamiku maka janganlah Engkau satukan aku dengan orang kafir ini.' Maka tiba-tiba raja itu langkahnya terhenti hingga kakinya tidak menempel ke tanah selain ujung-ujung jari-jemari kakinya. (al-Bukhari 2217)

 

Hadis ini menunjukkan kecintaan dan perlindungan Nabi Ibrahim as terhadap istrinya, Siti Sarah. Saking cintanya beliau sampai berani berbohong untuk kebaikan istrinya, karena posisinya terpaksa dan darurat. Demikian pula istrinya dengan keshalehannya memohon perlindungan kepada Allah swt. Sampai pada akhirnya mendapatkan perlindungan dari Allah swt dari kejahatan pemimpin yang zhalim.

 

Dalam kisah Siti Hajar disebutkan, bahwa wanita pertama yang menggunakan ikat pinggang adalah ibu Nabi Isma'il. Dia menggunakannya untuk menghilangkan jejak dari Sarah kemudian Ibrahim membawanya berserta anaknya Isma'il yang saat itu ibunya masih menyusuinya hingga Ibrahim menempatkan keduanya dekat Baitullah (Ka'bah) pada sebuah gubuk di atas zamzam di ujung Al-masjidil Haram.

 

Waktu itu di Makkah tidak ada seorang pun yang tinggal di sana dan tidak ada pula air. Ibrahim menempatkan keduanya disana dan meninggalkan semacam karung berisi kurma dan kantung/geriba berisi air. Kemudian Ibrahim pergi untuk meninggalkan keduanya. Maka Ibu Isma'il mengikutinya seraya berkata: "Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana?. Apakah kamu (tega) meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada sesuatu apa pun ini?" Ibu Isma'il terus saja mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali hingga akhirnya Ibrahim tidak menoleh lagi kepadanya. Akhirnya ibu Isma'il bertanya: "Apakah Allah yang memerintahkan kamu atas semuanya ini?" Ibrahim menjawab: "Ya". Ibu Isma'il berkata: "Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami".

 

Kemudian ibu Isma'il kembali dan Ibrahim melanjutkan perjalanannya hingga ketika sampai pada sebuah bukit dan orang-orang tidak melihatnya lagi, Ibrahim menghadap ke arah Ka'bah lalu berdo'a untuk mereka dengan beberapa kalimat do'a dengan mengangkat kedua belah tangannya, katanya: "Rabb ku, (Sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman di dekat rumah-Mu yang disucikan) … (semoga mereka menjadi hamba-hamba yang bersyukur) (QS. Ibrahim: 37). (al-Bukhari 3113)

 

Dalam kisah di atas bias kita petik pelajaran, bahwa keluarga Nabi Ibrahim as adalah format ideal keluarga seorang muslim (semuanya shalih dan shalehah). Keluarga tempatnya ujian, semakin besar keimanan, semakin besar ujiannya. Bisa dikatakan, tidak ada ujian yang paling berat dari Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Dalam setiap momentum selalu mendekatkan istri dan anaknya kepada Allah swt. Yang tidak kalah penting, selalu berdoa kepada Allah swt., doa minta keturunan yg shalih (ashs-shafat: 100), doa memohon keturunan yang rajin shalat (Ibrahim: 40), dan lain-lain.

 

Semoga kita semua bias meneladani dan mengambil hikmah dari kisah nabi Ibrahim as!

 

Insya Allah bersambung …. ! (Lembang, 09 Juni 2024)

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...