Shaum adalah salah satu rukun islam yang lima. Ibadah ini terasa berat dan tidak mudah dilakukan oleh sebagian kalangan, terutama yang belum terbiasa dengan shaum sunnah. Namun dengan keutamaanya dan kemudahan yang Allah swt. berikan, tidak sedikit di kalangan umat islam merasa mudah dan enak menjalankan ibadah yang melelahkan ini. Pepatah mengatakan “bisa itu karena terbiasa” mungkin ini yang menjadi kuncinya.
Adapun yang menjadi alasan kenapa harus berusaha menahan lapar, haus dan jima’, menahan perut dan parji (kemaluan), selama seharian, tidak lain karena shaum bukan hanya sekedar kewajiban bagi orang beriman. Namun di sisi lain, ibadah ini sangat unik dan memiliki keutamaan tersendiri. Berikut uraian singkatnya.
Shaum adalah jalan meraih taqwa
Allah swt berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2] : 183)
Shaum adalah penghalang dari siksa neraka
Dari Jabir bin Abdillah, dari Nabi saw bersabda,
" إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ، يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ، هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ "
“Shaum adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa beraka.” (HR. Ahmad)[1]
Dari Abu Hurairah, Bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ"
“Shaum itu perisai, janganlah kamu berlaku porno, janganlah berlaku bodoh, dan bila seseorang mengajakmu berkelahi atau mencacimu, ucapkanlah, ‘Sesungguhnya aku shaum’.” (HR. Bukhari)[2]
Orang yang shaum akan mendapatkan ampunan dosa
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ.
“Salat yang lima, dari Jum’at ke Jum’at, dan dari Ramadhan ke Ramadhan itu menjadi kifarat (penghapus dosa) selama menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)[3]
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa shaum ramadhan karena keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari)[4]
Amalan shaum akan memberikan syafaat pada hari kiamat kelak
Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah saw bersabda,
الصِّيَامُ وَ اْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَقُوْلُ الصِّيَامُ : رَبِّ إِنِّيْ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَ الشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ وَ يَقُوْلُ الْقُرْآنُ : مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَيُشَفَّعَانِ
“Shaum dan al-Quran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Shaum akan berkata, ‘Wahai rabku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat. Karenanya, memberikan syafaat kepadanya.’ Al-Quran pun berkata, ‘Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaaat keduanya diperkenankan’.” (HR. Ahmad)[5]
Shaum menjadi pengekang syahwat
Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah saw bersabda,
«يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ»
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan untuk menikah maka menikahlah, karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu maka shaumlah, karena shaum itu bagaikan obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)[6]
Bau mulut orang yang shaum lebih wangi daripada wangi Kasturi
Dari Abu Hurairah, Bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ المِسْكِ»
“Demi yang jiwaku di dalam kekuasaan-Nya, bau mulut orang yang sedang shaum itu lebih wangi di sisi Allah swt. daripada wangi kasturi.” (HR. Bukhari)[7]
Orang yang shaum akan masuk surge melalui pintu ar-Rayyan
Dari Sahl bin Sa’ad dari Nabi saw, beliau bersabda,
" إِنَّ فِي الجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ "
“Sesungguhnya di surge ada suatu pintu yang disebut Ar-Rayyan, orang-orang yang shaum akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang shaum tidak akan memasukinya. Orang yang shaum akan diseur, ‘Mana orang yang shaum ?’ Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang shaum tersebut telah memasukinya, pintu itu akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari)[8]
Orang yang shaum memiliki waktu mustajab
Allah swt. berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (186)
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah [2] : 186)
Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak : orang yang shaum sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizhalimi.” (HR. Ahmad)[9]
Demikian beberapa keutamaan ibadah shaum. Masihkah kita ragu untuk shaum ? yakinkah kita tidak berminat masuk surge melalui pintu rayan ? atau yakinkah kita akan masuk surge melalui pintu yang lain ? Oleh karena itu, barangkali tidak ada salahnya kalau kita mencoba dan terus belajar untuk menjadi ahli shaum, karena bagaimana pun kita tidak tahu ibadah apa yang akan kita unggulkan nanti di hadapan Allah swt.
By Ahmad Wandi
[1] Shahih Lighairih. Ahmad (15264). Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata, “Shahih dengan sanad dan syawahidnya, dan sanad ini hasan.”
[2] Shahih. Al-Bukhari (1894).
[3] Shahih. Muslim (342).
[4] Shahih. Fath al-Bari (4/144), ahmad (7173).
[5] Shahih. Al-Hakim, al-Mustadrak 1/740 no. 2036. Dishahihkan oleh al-Hakim dan Syaikh Albani dalam al-Jami’ al-Shagir wa ziyadatuh 1/733, shahih wa dhaif al-jami’ al-shagir 3/404.
[6] Shahih. Al-Bukhari (5066), Muslim (1400).
[7] Shahih. Al-Bukhari (1894).
[8] Shahih. Al-Bukhari (1896), Muslim (1152).
[9] Shahih lighairih. Ahmad (8043)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar