SYARAT WAJIB SHAUM - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Selasa, 04 Mei 2021

SYARAT WAJIB SHAUM

 


Bagi siapa saja shaum Ramdhan itu diwajibkan ? mungkin kita sering menyaksikan banyak orang yang mengaku Muslim tapi mereka belum sadar untuk menjalankan ibadah yang sangat istimewa ini. Mereka belum mendapatkan hidayah dalam jiwanya untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

 

Padahal kalau mereka tahu, ternyata shaum Ramadhan ini tidak diwajibkan kepada semua orang. Ada orang-orang tertentu yang tidak diwajibkan shaum. Apakah mereka termasuk yang tidak diwajibkan ? berikut sedikit uraiannya.

 

Sehat, tidak sedang dalam keadaan sakit

 

Allah swt berfirman,

 

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

 

Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah [2] : 185)

 

Menetap, tidak dalam keadaan safar

 

Allah swt berfirman,

 

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

 

Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah [2] : 185)

 

Suci dari haid dan nifas

 

Dari Mu’adzah, dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha shaum dan tidak mengqadha shalat ?’ Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Hururiyah?’ Aku menjawab, ‘Aku bukan Hururiyah, aku hanya bertanya.’ Aisyah menjawab,

 

«كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ، فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ، وَلَا نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ»

 

“Kami duhu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha haum dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.” (HR. Muslim)[1]

 

Wanita haid dan nifas diharamkan shaum dan punya kewajiban mengqadha Ketika suci.[2]

 

Berdasarkan keterangan di atas, yang tidak diwajibkan shaum itu adalah orang sakit, safar dan perempuan haid atau nifas. Apabila ada orang yang sehat, tidak safar, tidak haid atau nifas, tapi mereka tidak shaum, mudah-mudahan Allah swt. memberikan hidayah kepadanya. Karena meninggalkan shaum tanpa disengaja adalah dosa besar dan tidak bisa digantikan oleh apapun. Hanya taubat solusinya !

 

By Ahmad Wandi



[1] Shahih. Muslim (335).

[2] Manhaj al-Salikin, h. 112.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...