Menentukan Pilihan (Pixabay) |
Oleh : Ahmad Wandi
1. Politik bagian dari ajaran Islam
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS. Al-Maa-idah [5]: 3)
M. Natsir menjelaskan, "Agama Islam, berbeda dengan agama lain, mempunyai beberapa aturan yang berkenaan dengan hukum-hukum kenegaraan dan pidana (uqubat), dan beberapa peraturan yang berhubungan dengan muamalah. Semuanya itu merupakan bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan dari agama Islam itu sendiri." (Capita Selecta, hlm. 490)
2. Politik dalam islam adalah pengganti kenabian untuk menjaga agama dan mengatur urusan dunia. Agar hidup aman, damai, sejahtera, subur, Makmur, dalam naungan ridha ilahi. Dan di akhirat kelak semuanya masuk surge. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
اَلْإِمَامَةٌ مَوْضُوْعَةٌ لِخِلَافَةِ النُّبُوَةِ فِيْ حِرَاسَةِ الدِّيْنِ وَسِيَاسَةِ الدُّنْيَا.
Al-Mawardi menyatakan, “Imamah atau kepemimpinan itu diletakkan sebagai pengganti kenabian dalam menjaga agama dan politik dunia.” (Al-Ahkam Al-Sultoniyah, hlm. 5)
3. Buka wawasan kita, harus banyak referensi, banyak membaca, cerdas dalam bermedsos, cari infomarsi yang shahih dan benar sesuai fakta, lihat trakck recornya, dengan siapa bergaulnya, jangan percaya berita bohong.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن
تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang yang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujarat [49]:
6)
Dan kita jangan ikut-ikutan menyebarkan berita bohong, atau kampanye kebohongan. Rasulullah SAW bersabda,
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ.
Cukuplah seseorang (dikatakan) berdusta, (jika) ia menyampaikan setiap apa yang ia dengar. (HR. Muslim No. 6)
4. Berpikirlah secara jernih, jangan emosi, jangan asal-asalan, karena memilih pemimpin adalah persoalan umat. Mau dibawa ke mana negara ini? Yang kita pertaruhkan bulan sehari dua hari, tapi minimal 5 tahun ke depan. Yang lebih penting, sebagai orang beriman, pilihan kita akan dihisab. Jadi, kita harus memilih, yang kita memilih itu siap dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kau ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS Al-Isra' [17] : 36)
5. Pilihlah yang terbaik. Kalau tidak ada yang sesuai kriteria, pilihlah yang mendekati. Kalau tidak ada yang mendekati, yang paling minim madaratnya. Kalau belum tahu, minta petunjuk dari orang yang terpercaya. Yang tidak kalah penting, kita minta petunjuk kepada Allah, kalau perlu shalat istikharah. Agar pilihan kita pilihan terbaik. Pilihan kita, pilihan allah juga.
6. Politik adalah persoalan umat, persoalan bangsa. Bukan masalah pribadi dan kepentingan sesaat. Peran jam’iyyah sangat penting dan memiliki posisi yang strategis, untuk bisa mengawal suksesnya pemilu dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk umat dan bangsa.
7. Disamping memberikan panduan edukasi memilih dengan cerdas dan sesuai syariat, pertimbangan dan kebijakan lainnya harus disikapi secara serius dan ditaati oleh warga jam’iyyah. Karena sami’na wa atha’na adalah prinsip utama dalam berjam’iyyah. Fima ahabba au kariha, baik pilihannya sesuai keinginan atau tidak. Karena menaati keputusan dan kebijakan jam’iyyah adalah pilihan terbaik dan suatu kewajiban bagi warga jam’iyyah.
8. Mudah-mudahan pemilu tahun ini berjalan dengan lancar dan sukses, melahirkan pemimpin bangsa sekaligus pemimpin umat sesuai harapan kita bersama sebagai umat islam. Pemimpin yang adil, jujur, shaleh, cerdas, dan mampu membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik, sehingga indosenia, negeri kita tercinta, mampu menjadi negri yang maju dan Makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. (AWAL)
Lembang, 07 Rajab 1445 H/ 19 Januari 2024 M
Artikel ahmadwandilembang.com
=========
Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar