Ma'ruf PC Pemuda Persis Lembang 2025 |
PROFIL KADER
IDEAL PEMUDA PERSIS
Artikel Terbaru Ke - 236
Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com)
Pemuda adalah aset terbesar dalam sejarah
perjalanan umat. Sejak awal Islam, generasi muda telah tampil sebagai motor
perubahan, penggerak dakwah, dan penjaga kemurnian ajaran. Al-Qur’an dan
As-Sunnah banyak menyinggung tentang peran pemuda dalam menjaga agama. Sejarah
juga mencatat bagaimana para nabi, sahabat, dan tokoh Islam dari kalangan muda
menjadi pilar kokoh bagi tegaknya Islam di muka bumi.
Persatuan Islam (Persis) sebagai salah satu gerakan dakwah dan tajdid di Indonesia juga sangat menekankan pentingnya pembinaan pemuda. Pemuda Persis dipandang bukan sekadar generasi penerus, tetapi ujung tombak perjuangan dan penentu arah perjalanan umat. Karena itu, penting dirumuskan seperti apa profil ideal kader pemuda Persis yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan nasihat para ulama.
Pemuda dalam Al-Qur’an dan Sunnah
Al-Qur’an menyebutkan sejumlah kisah pemuda yang
menjadi teladan. Misalnya, Ashhabul Kahfi yang memilih mempertahankan iman
meski harus meninggalkan kenikmatan dunia. Allah menegaskan:
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا
بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi: 13).
Demikian juga Nabi Ibrahim `alaihis-salam
digambarkan sebagai seorang pemuda yang menentang penyembahan berhala. Firman
Allah:
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ
يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
“Mereka berkata: Kami mendengar seorang pemuda yang
mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya: 60).
Hadis-hadis Nabi ﷺ juga memberi perhatian khusus pada pemuda.
Rasulullah bersabda:
- “Tujuh
golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain
naungan-Nya, di antaranya: pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.” (HR.
Bukhari-Muslim).
- “Tidak
akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya...
tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan.” (HR.
Tirmidzi).
- “Sesungguhnya
Allah kagum kepada seorang pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya.” (HR.
Ahmad).
Dari ayat dan hadis di atas, jelas bahwa Islam memberikan perhatian besar kepada pemuda, baik sebagai penjaga akidah, pengamal ibadah, maupun sebagai kekuatan yang menentukan arah umat.
Istilah Pemuda dalam Al-Qur’an
dan Hadis
Ulama bahasa dan ahli tafsir menjelaskan beberapa
istilah yang digunakan Al-Qur’an dan hadis untuk menyebut pemuda, di antaranya:
- Fatā / Fityah:
bermakna pemuda beriman, ksatria, dan setia. (al-Tabari, Jāmi‘ al-Bayān,
18/18).
- Ghulām: anak muda pra-baligh yang sedang tumbuh.
(Lisān al-‘Arab, 12/417).
- Syabāb: generasi muda penuh vitalitas. (al-Mufradāt, hlm. 265).
- Shabiyy: anak
kecil yang polos. (Lisān al-‘Arab,
3/291).
- Hadats: jiwa
muda yang baru tumbuh. (al-Khatib, 2/230).
Ragam istilah ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan fase perkembangan usia muda dan menempatkannya sebagai masa yang menentukan.
Hikmah Perhatian Islam terhadap
Pemuda
Ada beberapa hikmah mengapa Islam memberi perhatian
besar kepada pemuda:
- Pemuda
sebagai agen perubahan. Seperti Ashhabul Kahfi, mereka rela
mengorbankan segalanya demi iman.
- Pemuda
lebih mudah dibentuk. Umar bin Abdul Aziz berkata: “Qalb al-syabāb asra‘u ilā kulli khayr” (hati
pemuda lebih cepat menerima kebaikan). (al-Dhahabi, Siyar A‘lām an-Nubalā’, 5/120).
- Ibadah
pemuda lebih bernilai. Karena mereka menahan syahwat di masa
gejolak. (Syarh Muslim, 7/120).
- Bahaya
salah arah. Jika tidak dibimbing, pemuda bisa menjadi
sumber fitnah dan kerusakan.
Profil Ideal Pemuda Persis
Untuk melahirkan kader yang kuat, Pemuda Persis
menekankan pada pembinaan menyeluruh. Adapun ciri-ciri kader ideal pemuda
Persis adalah:
1. Sebagai Hamba Allah yang
Berakidah Salimah
Kader ideal adalah mereka yang kokoh akidahnya,
tidak mudah dipengaruhi paham sesat atau gerakan yang merusak umat. Sejarah
membuktikan adanya upaya sistematis dari musuh Islam, seperti program
Freemasonry, untuk melemahkan pemuda dengan: memecah belah umat, mendangkalkan
akidah, membuat hadis palsu, dan menghidupkan tradisi jahiliyah.
Karena itu, pemuda Persis harus memperkuat tauhid dan menjauhkan diri dari segala bentuk penyimpangan.
2. Beribadah Sesuai Sunnah
Tujuan ibadah bukan sekadar menggugurkan kewajiban,
melainkan meraih husnu ‘ibadatika—ibadah terbaik. Doa Rasulullah ﷺ:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ،
وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan
beribadah dengan sebaik-baiknya.”
3. Menjauhi Maksiat
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa pangkal segala
maksiat ada tiga:
تَعَلُّقُ الْقَلْبِ بِغَيْرِ اللَّهِ،
وَطَاعَةُ الْقُوَّةِ الْغَضَبِيَّةِ، وَالْقُوَّةِ الشَّهْوَانِيَّةِ
“Bergantungnya hati kepada selain Allah, taat kepada amarah, dan taat kepada
syahwat.” (al-Fawaid, hlm. 88).
Kader pemuda harus mengendalikan syahwat, amarah, dan menjauhkan diri dari ketergantungan kepada selain Allah.
4. Tafaqqquh Fiddin
Seorang pemuda tidak hanya rajin ibadah, tetapi
juga faqih. Hasan al-Bashri menegaskan:
“Orang faqih itu ialah yang zuhud di dunia, menginginkan akhirat, memahami agama, dawam dalam ibadah, berhati-hati, menjaga kehormatan sesama muslim, menjaga diri dari harta orang lain, dan menasihati jamaahnya.” (Tafsir Ruh al-Ma‘ani, 6/56).
5. Uswah Hasanah, Berakhlakul
Karimah, dan Beradab
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dihindari karena takut kejelekannya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Ilmu tanpa adab hanya akan membawa kerusakan. Ulama
menekankan: “Tidak ada ilmu bagi yang tidak memiliki adab.” (Munthalaq
Thalib al-Ilmi, hlm. 130).
6. Memakmurkan Masjid
Pemuda Persis harus menghidupkan masjid sebagai
pusat dakwah, ilmu, dan pembinaan umat. Sebagaimana dikatakan:
“Menghidupkan masjid dengan ilmu dan dzikir adalah aktivitas pertama untuk menghidupkan Islam.” (Jundullah Tsaqafah wa Akhlaq, hlm. 160).
7. Sebagai Mujaddid
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah akan mengutus pada setiap seratus tahun seorang yang memperbaharui agama umat ini.” (HR. Abu Dawud, 4291).
Tajdid berarti menghidupkan kembali ajaran
Al-Qur’an dan Sunnah serta mematikan bid‘ah. Ruang lingkupnya mencakup: menjaga
nash, memahami teks, berijtihad dalam masalah baru, meluruskan penyimpangan,
serta membela agama dengan ilmu dan jihad.
Ma'ruf PC Pemuda Persis Lembang 2025
Nasihat Ulama Persis untuk Pemuda
A. Hasan (1887–1958)
“Pemuda Islam hendaknya jangan ikut-ikutan buta, tetapi memegang dalil dari Qur’an dan Hadis. Pemuda adalah ujung tombak pembaruan Islam.” (Soal Jawab, jilid 1, hlm. 22).
Mohammad Natsir (1908–1993)
“Masa muda adalah masa emas. Kalau ia kosong dari ibadah dan ilmu, maka seluruh kehidupan akan kosong.” (Capita Selecta, jilid 1, hlm. 56).
Isa Anshari (1916–1969)
“Kalau pemuda tidur, maka umat akan mati. Kalau pemuda bangun, maka umat akan hidup.” (Falsafah Perjuangan Islam, hlm. 44).
K.H.E. Abdurrahman (1911–1970)
“Jangan ada pemuda Persis yang buta ilmu. Ilmu adalah cahaya, dan pemuda tanpa ilmu adalah kegelapan.” (Risalah Tarbiyah Persis, Arsip 1960-an).
Pesan Bersama Ulama Persis
- Pegang
teguh Qur’an dan Sunnah, jauhi taklid buta.
- Miliki
misi hidup yang jelas: menegakkan Islam.
- Disiplin,
bertanggung jawab, dan siap berjuang.
- Jangan
hanyut dalam arus zaman, jadilah pelopor.
- Ilmu
sebagai bekal utama.
- Berakhlak
dakwah: tegas pada kebenaran, santun pada sesama.
Penutup
Pemuda adalah pilar utama kebangkitan umat. Dalam
pandangan Islam, masa muda adalah kesempatan emas yang akan dimintai
pertanggungjawaban. Persis, sebagai gerakan dakwah dan tajdid, memandang
pembinaan pemuda sebagai salah satu prioritas utama.
Profil kader ideal pemuda Persis harus terwujud dalam pribadi yang berakidah lurus, rajin ibadah, menjauhi maksiat, faqih dalam agama, berakhlak mulia, beradab tinggi, memakmurkan masjid, dan menjadi agen tajdid. Dengan begitu, pemuda Persis akan tampil sebagai generasi penerus yang tangguh, pelopor perubahan, sekaligus penjaga kemurnian Islam.
Nasihat ulama Persis memberikan arah yang jelas:
pemuda jangan ikut-ikutan buta, jangan hanyut dalam arus zaman, tetapi harus
menjadi pelopor, berilmu, berakhlak, dan istiqamah dalam menegakkan kalimat
Allah.
Masa depan Islam ada di tangan pemuda. Karena itu, kaderisasi pemuda Persis harus terus digelorakan, agar lahir generasi yang siap memimpin umat dengan ilmu, iman, dan amal shalih.
Lembang, 05 Rabiul Awal 1447 H/ 29
Agustus 2025
Artikel ahmadwandilembang.com
=========
Dapatkan update artikel islam setiap
harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di WhatsApp "Kajian
AWAL Official", caranya klik link https://bit.ly/Awalofficial,
silahkan sebarkan, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar