STOP GENOSIDA DI GAZA - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Minggu, 24 Agustus 2025

STOP GENOSIDA DI GAZA

STOP GENOSIDA DI GAZA
STOP GENOSIDA DI GAZA (PIXABAY)

 

STOP GENOSIDA DI GAZA

 

Artikel Terbaru Ke - 234

 

Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com)

 

Pendahuluan

 

Tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Gaza, Palestina, telah menjadi luka mendalam bagi umat Islam dan seluruh manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Serangan membabi buta yang dilakukan rezim Zionis Israel tidak hanya menargetkan infrastruktur sipil, tetapi juga menyasar rumah sakit, sekolah, masjid, bahkan kamp pengungsian. Ribuan korban jiwa, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, telah gugur tanpa dosa. Dunia menyaksikan, tetapi ketidakadilan dan standar ganda negara-negara besar membuat genosida ini seolah dibiarkan terus berlangsung.

 

Islam, sebagai agama rahmat bagi seluruh alam, menempatkan keadilan, kemanusiaan, dan penjagaan jiwa sebagai prinsip utama. Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad secara tegas mengutuk kezaliman, penindasan, dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Dalam konteks Gaza, perintah untuk membela kaum tertindas, menolong saudara seiman, dan menolak kezaliman menjadi kewajiban syar’i yang harus dihidupkan kembali.

 

Landasan Al-Qur’an: Membela Kaum Tertindas

 

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

 

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنكَ نَصِيرًا

 

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita maupun anak-anak yang berdoa: ‘Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya zalim, dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu’.” (QS. An-Nisā’: 75).

 

Ayat ini menegaskan bahwa jihad dan perjuangan tidak semata-mata bertujuan mempertahankan diri, tetapi juga membela kaum tertindas (al-mustadh‘afīn) yang dizalimi. Dalam tafsirnya, Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa ayat ini merupakan dorongan untuk menolong setiap orang yang lemah dan terzalimi, baik mereka Muslim maupun non-Muslim yang tertindas (al-Jāmi‘ li Aḥkām al-Qur’ān, 5/338). Dengan demikian, membela rakyat Palestina yang dizalimi adalah bagian nyata dari perintah Allah yang harus dijalankan oleh umat Islam.

 

Selain itu, Allah berfirman:

 

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

 

“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrāhīm: 42).

 

Ayat ini memberikan keteguhan hati bahwa meskipun kezaliman seakan dibiarkan, namun Allah pasti akan memberikan balasan yang setimpal. Keadilan Allah akan tegak, dan para pelaku kejahatan tidak akan pernah lolos dari hukuman.

 

Hadis Nabi : Larangan Membiarkan Saudara Tertindas

 

Nabi Muhammad mengajarkan agar umat Islam tidak berdiam diri ketika melihat saudara seimannya ditindas. Beliau bersabda:

 

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

 

“Tolonglah saudaramu, baik ia dalam keadaan menzalimi maupun dizalimi.” (HR. al-Bukhārī, no. 2444).

 

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kami menolongnya ketika ia dizalimi, lalu bagaimana menolongnya ketika ia menzalimi?” Beliau menjawab: “Engkau mencegahnya dari kezaliman, itulah bentuk menolongnya.”

 

Hadis ini menunjukkan bahwa membela Palestina yang tertindas adalah bentuk nyata dari perintah Nabi untuk menolong saudara yang dizalimi.

 

Selain itu, Nabi bersabda:

 

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

 

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta, kasih sayang, dan kepedulian mereka adalah seperti satu tubuh; jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh turut merasakan demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Muslim, no. 2586).

 

Hadis ini menegaskan ikatan persaudaraan iman. Luka yang dirasakan oleh rakyat Gaza adalah luka umat Islam seluruh dunia. Diamnya umat terhadap penderitaan mereka sama saja membiarkan tubuh yang sakit tanpa pengobatan.

 

Pandangan Ulama tentang Membela Palestina

 

Para ulama sepakat bahwa menolong kaum Muslimin yang dizalimi adalah kewajiban. Ibn Taymiyyah berkata: “Membela kaum Muslimin yang lemah adalah kewajiban atas siapa saja yang mampu. Maka siapa yang tidak menolong mereka padahal ia mampu, ia telah meninggalkan kewajiban yang paling besar dari kewajiban agama.” (Majmū‘ al-Fatāwā, 28/546).

 

Imam an-Nawawī juga menegaskan: “Apabila sebagian kaum Muslimin diserang oleh musuh, maka wajib bagi kaum Muslimin yang lain untuk menolong mereka, meskipun dengan mengorbankan harta dan jiwa.” (al-Majmū‘ Sharḥ al-Muhadhdhab, 19/3).

 

Pernyataan para ulama ini menegaskan bahwa membela Palestina bukan sekadar solidaritas kemanusiaan, melainkan kewajiban agama yang berdimensi syar’i.

 

Fakta Genosida di Gaza

 

Data dari berbagai lembaga internasional, termasuk PBB, Amnesty International, dan Human Rights Watch, menunjukkan bahwa agresi Israel ke Gaza memenuhi unsur kejahatan perang dan genosida: pembunuhan massal, penghancuran fasilitas vital, blokade kemanusiaan, dan pembersihan etnis.

 

Bahkan, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dalam sidang Majelis Umum PBB (2024), menegaskan bahwa situasi di Gaza adalah “neraka di bumi” bagi penduduk sipil. Fakta ini menunjukkan bahwa penderitaan Gaza bukan sekadar konflik politik, melainkan bentuk kejahatan sistematis terhadap kemanusiaan.

 

Kewajiban Umat Islam

 

Dalam kondisi seperti ini, kewajiban umat Islam mencakup:

 

1.  Doa dan dukungan moral. Nabi bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman.” (HR. al-Hākim, 1/492).

 

2.  Dukungan materi. Allah berfirman: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. al-Baqarah: 261).

 

3.      Advokasi politik dan sosial. Menekan pemerintah, lembaga internasional, dan opini publik agar tidak diam terhadap genosida ini.

 

4.    Menyebarkan kesadaran. Dakwah, tulisan, dan edukasi untuk mengingatkan umat agar tidak tertipu propaganda yang membenarkan kejahatan Israel.

 

Penutup

 

Tragedi Gaza adalah ujian bagi umat Islam, apakah kita hanya menjadi penonton atau ikut serta dalam barisan pembela kebenaran. Islam mengajarkan bahwa kezaliman harus dihentikan, dan kaum tertindas harus dibela.

 

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِينَ فِي فِلَسْطِين، اللَّهُمَّ ثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ وَسَدِّدْ رَمْيَهُمْ وَارْبِطْ عَلَى قُلُوبِهِمْ

 

“Ya Allah, tolonglah saudara-saudara kami para mujahidin di Palestina. Ya Allah, kokohkanlah kaki-kaki mereka, tepatkanlah serangan mereka, dan teguhkanlah hati mereka.”

 

Semoga Allah segera menurunkan pertolongan-Nya, membebaskan bumi Palestina dari penjajahan, dan memuliakan Islam dengan tegaknya keadilan.

 

Lembang, 29 Shafar 1447 H/ 23 Agustus 2025

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di WhatsApp "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://bit.ly/Awalofficial, silahkan sebarkan, semoga bermanfaat.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

TRAGEDI BANJARAN: REFLEKSI IMAN DARI LUKA YANG MENDALAM

  BUNUH DIRI (GAMBAR: PIXABAY) TRAGEDI BANJARAN: REFLEKSI IMAN DARI LUKA YANG MENDALAM   Artikel Terbaru Ke - 241   Oleh : Ahmad Wan...