TIDAK I’TIKAF, TAPI DAPAT PAHALA SEPERTI I’TIKAF - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Sabtu, 15 April 2023

TIDAK I’TIKAF, TAPI DAPAT PAHALA SEPERTI I’TIKAF

 

Dapat pahala i'tikaf di bulan ramadan (Gambar: Pixabay)

TIDAK I’TIKAF, TAPI DAPAT PAHALA SEPERTI I’TIKAF

 

I’tikaf adalah ibadah yang sangat mulia dan dianjurkan dalam islam di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Bahkan Rasulullah saw mencontohkan senantiasa beri’tikaf dalam setiap tahunnya.

 

Namun ibadah yang mulia ini tidak bisa dilakukan oleh semua kalangan, terutama orang-orang yang belum bisa meninggalkan pekerjaaan atau punya kebutuhan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Karena I’tikaf ini sangat terikat oleh waktu dan tempat, yaitu dilakukan selama sepuluh hari di dalam masjid.

 

Apakah bagi orang yang tidak bisa beri’tikaf masih ada peluang untuk mendapatkan pahala i’tikaf atau pahala besar seperti yang diraih oleh orang-orang yang beri’tikaf? Tentu saja bisa dan masih banyak amalan sunnah yang bisa dilakukan dengan balasan pahala yang tidak kalah istimewa dari I’tikaf.

 

Baca pula : Awas, Amalam Ini Merusak I’tikaf!

 

Apa saja amalan tersebut? Berikut uraiannya:

 

1.    Menjadi Panitia Penyelenggara I’tikaf

 

Orang yang mendapatkan pahala I’tikaf pertama adalah panitia penyelenggara. Tidak semua orang bisa meluangkan waktu menjadi aktivis masjid dan ambil peran dalam penyelenggaraan I’tikaf. Padahal kegiatan I’tikaf tidak akan berjalan dengan baik tanpa kehadiran mereka.

 

Orang-orang yang aktif menjadi panitia penyelenggara I’tikaf mereka punya andil besar dalam kelancaran I’tikaf dan menjadi tulang punggung kesuksesan semua program I’tikaf. Jauh-jauh hari mereka sudah mempersiapkannya dan membuat program, selalu sigap dan stambay selama I’tikaf berlangsung, begitupun melakukan evaluasi ketika I’tikaf telah selesai dilaksanakan.

 

Dengan kontribusi mereka seperti itu, meskipun mereka tidak ikut I’tikaf sebagaimana peserta I’tikaf lainnya, namun punya kontribusi yang jelas sangat besar terhadap kesuksesan I’tikaf, sehingga tidak diragukan lagi, bahwa orang-orang seperti mereka akan mendapatkan pahala yang besar layaknya orang-orang yang beri’tikaf di dalam masjid.

 

Panitia seperti mereka memiliki tugas dan tanggung jawab tidak mudah, segala sesuatu yang berkaitan dengan kesuksesan I’tikaf adalah tanggung jawab mereka. Sehingga pantas mereka akan mendapatkan pahala yang sangat besar.

 

2.   Memenuhi Kebutuhan I’tikaf

 

Orang yang mendapatkan pahala I’tikaf kedua adalah orang yang memenuhi kebutuhun para peserta I’tikaf. Mereka memang tidak beri’tikaf, namun kebutuhan para peserta I’tikaf dia penuhi dan tutupi. Baik kebutuhan primer maupun skunder. Dari mulai akomodasi sampai konsumsi. Dan biasanya mereka bekerjasama dengan panitia pelaksana.

 

Beberapa kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi untuk para peserta I’tikaf adalah makan berbuka dan sahur. Kemudian program kajian I’tikaf. Disamping fasilitas masjid yang memadai seperti toilet dan kamar mandi.

 

Kalau kebutuhan I’tikaf itu betul-betul diperhatikan dan dikelola secara baik, dan banyak orang yang ikut andil memenuhi kebutuhan tersebut, maka orang-orang yang beri’tikaf tidak mustahil akan banyak yang tertarik dan merasa terbantukan. Karena tidak sedikit yang menjadi kendala I’tikaf itu adalah tidak adanya factor pendukung dan penunjang untuk kelancaran acara tersebut.

 

Jadi, bagi kalian yang belum bisa beri’tikaf, namun memiliki keleluasaan rizki, bisa ikut andil di sini. Jangan salah, peran ini sangat penting, sehingga pahala yang didapat tentu saja sangat besar.

 

3.   Mengikuti Kajian I’tikaf

 

Orang yang mendapatkan pahala I’tikaf ketiga adalah ikut kajian I’tikaf. Kalau I’tikafnya harus 10 hari full, menyita waktu yang sangat banyak. Nah bagi kalian yang super sibuk mungkin masih bisa mengikuti kajian I’tikafnya, yang mana waktunya disesuaikan dengan kondisi kalian. Apakah kajian di sore harinya, malam harinya, pagi harinya. Silahkan tinggal pilih sesuai keadaan.

 

Kajian I’tikaf tidak kalah penting dan sarat dengan pahala. Bagaimana tidak, kajian ini di bulan Ramadhan, kemudian menuntut ilmu itu hukumnya wajib. Sehingga dengan mengikuti kajian tersebut, waktu kita menjadi lebih berharga, Ramadan kita menjadi lebih bermakna, dan tentu saja pahala yang didapat semakin berlipat ganda.

 

4.   Memaksimalkan Dzikir, Tadarus, Dan Qiyamu Ramadhan

 

Orang yang mendapatkan pahala I’tikaf keempat adalah memaksimalkan berdzikir, tadarus, dan qiyamu Ramadhan. Aktivitas ini adalah ibadah unggulan para peserta I’tikaf, terutama di malam-malam ganjil sepuluh hari terkahir untuk meraih lailatul qadar.

 

Aktivitas tersebut tentu saja bisa dilakukan bukan hanya oleh orang yang I’tikaf saja. Yang tidak beri’tikaf pun bisa, bahkan di rumah pun bisa. Asalkan kita mampu untuk bangun malam dan memaksimalkannya mengisi malam tersebut dengan amalan tersebut.

 

Menghidupkan malam dengan berdzikir dan membaca al-Quran sebanyak-banyaknya, atau melakukan tarawih lebih lama dengan surat yang panjang, tidak hanya di awal malam saja, tetapi di tengah malam, atau sekali-kali di akhir malam. Sehingga malam-malam ganjil dan lailatul qadar dapat diraih keutamaannya.

 

5.   Mengoptimalkan Kebaikan Di Sepuluh Hari Terakhir

 

Orang yang mendapatkan pahala I’tikaf kelima adalah meangoptimalkan kebaikan di sepuluh hari terakhir. Karena salah satu tujuan I’tikaf itu adalah melakukan ibadah terbaik yang dicontohkan oleh Rasulullah saw agar focus ibadah kepada Allah swt.

 

Tentu saja kebaikan yang bisa dioptimalkan pada moment tersbeut bukan hanya I’tikaf saja, tetapi berbagai kebaikan bisa dioptimalkan juga, meski tanpa I’tikaf. Bisa mengoptimalkan infak sedekah, memberi makan buka dan sahur, tadarus al-quran, kajian keislaman, membantu orang-orang yang lemah dan membutuhkan, dan masih banyak lagi.

 

Itulah diantaranya beberapa peluang emas bagi saudara-saudara yang belum bisa beri’tikaf, namun ingin mendapatkan pahala I’tikaf, atau ingin mendapatkan pahala yang banyak, tanpa melalui jalur I’tikaf. Semoga Allah swt membimbing kita dan memberi kemudahan kepada kita untuk bisa beri’tikaf atau berkontribusi dalam I’tikaf, sehingga Ramadhan yang kita lalui selalu berharga dan semakin bermakna. Wallahul musta’an!

 

Kebaikan apa lagi kira-kira yang dapat dioptimalkan di sepuluh hari terakhir? Silahkan tulis di kolom komentar ….

 

Baca Pula : Ketentuan I’tikaf, Umat Islam Wajib Tahu!

 

 

 

Sabtu pagi, 24 Ramadan 1444 H/ 15 April 2023 M

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

 

 

1 komentar:

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...