JANGAN BIARKAN SHAUM KITA SIA-SIA - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Selasa, 04 April 2023

JANGAN BIARKAN SHAUM KITA SIA-SIA

 

SHAUM KITA GAGAL
Jangan biarkan shaum kita sia-sia (Gambar: Pixabay)

JANGAN BIARKAN SHAUM KITA SIA-SIA

 

Shaum bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun hendaklah menahan diri dari hal-hal yang diharamkan dan sia-sia. Karena kalau tidak demikian, shaumnya tidak akan berbuah pahala di sisi Allah swt. yang dia dapat hanya lapar dan dahaga saja.

 

Sebagian ulama salaf mengatakan, “Tingkatan shaum yang paling rendah adalah hanya meninggalkan minum dan makan saja.”[1]

 

Baca Juga : 7 Keutamaan Bulan Ramadhan

 

Dari Abu Hurairah, dari nabi saw, ia bersabda,

 

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الظَّمَأُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ-الدارمى-

 

“Berapa banyak orang yang shaum tidak mendapat apa-apa dari shaumnya itu selain haus, dan berapa banyak orang yang shalat malam (tarawih) tidak mendapatkan apa-apa dari shalatnya itu selain lelah.” (HR Ahmad)[2]

 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,

 

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

 

“Bukanlah shaum itu dari makan dan minum saja, melainkan juga dari perbuatan yang tidak berguna dan perkataan yang tidak senonoh”. (HR. Al Baihaqi)[3]

 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,

 

قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

 

Allah berfirman : “Setiap amal Bani Adam baginya kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum untukku dan aku yang akan membalasnya, dan shaum adalah tameng, dan apabila di dalam hari shaum seorang di antara kalian, maka janganlah bicara tak senonoh (porno), bicara kasar, atau berteriak-teriak bukan pada tempatnya. Dan jika dimaki oleh seseorang atau diajak berkelahi, maka ucapkanlah, “Aku sedang shaum”. Maka demi yang jiwa Muhammad di dalam kekuasaan-Nya, bau mulut orang yang shaum itu lebih wangi (indah) di sisi Allah dari pada wangi kasturi. Bagi yang sedang shaum itu ada dua kegembiraan ; apabila berbuka, ia bergembira karena bukanya, dan apabila bertemu dengan Tuhannya, ia bergembira karena shaumnya.” (HR. Bukhari)[4]

 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,

 

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ ِللهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَبَهُ

 

 “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan yang kotor dan beramal dengannya, maka bagi Allah tidak ada perlunya ia meninggalkan makan dan minumnya”. (HR Bukhari)[5]

 

Sahabat Jabir berkata,

 

إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَآثِمِ وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ،... وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً

 

”Jika anda shaum, maka shaumlah pendengaran, penglihatan dan lidah anda dari dusta dan perbuatan-perbuatan dosa, dan janganlah anda menyakiti pembantu, dan janganlah anda samakan hari anda tidak shaum dengan hari shaum anda”. (HR Ibnu Abi Syaibah)[6]

 

Yarfuts adalah berkata porno, mengadakan sesuatu untuk membangkitkan birahi, dan secara lebih umum mencakup juga tingkah laku yang akan membangkitkan birahi, lebih parah lagi apabila sampai mengakibatkan perzinaan.

 

Yajhal adalah melakukan perbuatan-perbuatan jahiliyah, mencakup berbagai perkara kejahiliyahan, seperti memaki-maki, berkelahi, membunuh, melakukan keributan, berzina atau melakukan sesuatu yang dapat melalaikan dari dzikir kepada Allah swt.

 

Yaskhab adalah berteriak-teriak, mengganggu, membentak, menyakiti orang lain, melakukan sesuatu yang akan menimbulkan pertengkaran atau perkelahian, menganiaya, memfitnah atau mengumpat, dan meceritakan kejelekan orang lain agar orang itu dibenci.

 

Zur adalah perkataan atau perbuatan dusta. Di dalamnya termasuk korupsi, kolusi, mencopet, mencuri, sumpah palsu, dan lain-lain.

 

Kamis pagi, 09 Ramadhan 1444 H/ 30 Maret 2023 M

 

@ Ahmad Wandi Lembang

 

@ SDIT Istiqomah Lembang

 

Artikel ahmadwandilembang.com

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 



[1] Lathaif al-ma’arif, hlm. 277.

[2] Hasan. Ahmad (9685), al-Darimi (2762). Dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth dan Husain Salim Asad.

[3] Shahih. Al-Baihaqi (8312).

[4] Shahih. Al-Bukhari (1771).

[5] Shahih. Ahmad (10562), Al-Bukhari (1903), Abu Dawud (2362),  al-Tirmidzi (707), al-Nasai (3245), al-Bazzar (8428), Ibnu Khuzaimah (1995), Ibnu Hiban (3480), al-Baihaqi (8095).

[6] Ibnu Abi Syaibah (8880).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...