6 MATERI PEMBINAAN KADERISASI DEWAN HISBAH 2023 - Ahmad Wandi Lembang

Terus berkarya, berbagi inspirasi, dan menebar manfaat

Breaking

Kamis, 05 Januari 2023

6 MATERI PEMBINAAN KADERISASI DEWAN HISBAH 2023



  


 

Oleh Ahmad Wandi

 

Dewan Hisbah PP Persis menggelar acara Tawtsiq Qalbiy Wa 'Amal Jama’iy dalam rangka pembinaan kader yang tergabung dalam Team Sekretariat dan Musa’id Dewan Hisbah. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis, 04-05 Januari 2023 di PPI 50 Ciputri Lembang.

 

Menurut Ketua Penyelenggara, H. Ahmad Haedar, Rabu (4/1/2023), “Agenda ini merupakan upaya pembinaan kepada Team Musa’id atau kader ulama, yang nantinya disiapkan menjadi anggota Dewan Hisbah di masa mendatang.” 

 

Apa saja materi yang dibahas selama 2 hari tersebut?  Berikut 6 materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut.

 

1.     Sejarah Dewan Hisbah

 

Materi pertama tentang sejarah Dewan Hisbah oleh KH. Rahmat Najieb, S.Pd. Poin penting yang disampaikan, bahwa Dewan Hisbah awalnya bernama Majelis Ulama dan tahun 1968 berubah menjadi Dewan Hisbah.

 

Disamping memaparkan sejarah Dewan Hisbah dari masa ke masa, beliau pun memaparkan perjalanan ilmiah para ulama Dewan Hisbah yang beliau saksikan dan ikuti sejak masih muda bersama ayahnya, KH. A. Syuhada.

 

Dewan Hisbah yang bernama Mejlis Ulama Persatuan Islam, awal mula dibentuk pada masa kepemimpinan KH. Isa Anshari (1953-1960) dengan ketua KH. Moenawar Cholil (1908-1961). Dan ketua Dewan Hisbah berikutnya sampai sekarang diantaranya: KH. A. Qadir Hasan, KH. E. Abdurrahman, KH. E. Abdullah, KH. Eman Sar’an, KH. A. Syuhada, KH. Usman Sholehuddin, KH. Muhammad Romli, KH. A. Zakaria, KH. Zae Nandang.

 

2.     Peran Dan Fungsi Dewan Hisbah Dalam Jam’iyyah

 

Materi kedua tentang peran dan fungsi Dewan Hisbah disampaikan oleh KH. Zae Nandang dan KH. Drs. U Jalaludin.

 

Ust. KH. Zae Nandang menjelaskan tentang kedudukan Dewan Hisbah, mekanisme persidangan, struktur pimpinan Dewan Hisbah, pengkaderan ulama, turuqul istinbat, sosialisasi fatwa, sampai kepada putusan Dewan Hisbah yang mengikat kepada anggota karena menjadi keputusan jam’iyyah.

 

Sementara Ust. KH. U. Jalaludin memaparkan tentang landasan dan pijakan dalil Dewan Hisbah dalam berfatwa, mempertegas pengertian peran dan fungsi, serta memperinci peran dan fungsi Dewan Hisbah tersebut, seperti:


        a.        Memperkuat metodologi istinbat hokum.

        b.        Melakukan pengkajian syara'.

        c.        Membuat buku panduan akidah, ibadah maupun muamalah.

        d.       Mengadakan pengkaderan.

        e.        Mengadakan sidang.

        f.        Mengambil kesimpulan dan keputusan secara jama'iy.

        g.        Menyerahkan hasil keputusan sidang ke PP Persis yang selanjutnya akan menjadi keputusan PP Persis yang bersifat mengikat bagi seluruh anggota Persis dan otonomnya.

        h.        Menyebarkan dan mensosialisasikan hasil-hasil keputusan sidang.

 

3.     Peran Dan Fungsi Dewan Hisbah Dalam Rekayasa Social Di Indonesia

 

Materi ketiga tentang peran dan fungsi Dewan Hisbah dalam rekayasa social di Indonesia oleh KH. Salam Rusyad dan Dr. Latief Awaludin.

 

Dr. Latif Awaludin membahas seputar pengertian fatwa, kedudukan fatwa dan mufti, fungsi dan peranan fatwa di masyarakat muslim, fungsi Lembaga fatwa sebagai pranata social, fatwa sebagai ijtihad jama’I, metode istinbat Dewan Hisbah dalam masalah zakat, haji, dan ekonomi.

 

KH. Salam Rusyad menyampaikan tentang fatwa Ulama Persis sejak awal sampai sekarang, terutama di luar jawa dan luar negeri. Peran alumni Pesantren Persis Bangil. Polemik perbedaan fiqih Persis Bandung dan Bangil. Sampai beliau menjelaskan bahwa sekarang tidak ada Persis Bandung dan Bangil, semuanya sama Dewan Hisbah atau Persis.

 

 


 

4.     Corak Istinbat Ahkam Dewan Hisbah, Studi Perbandingan Lembaga Fatwa

 

Materi keempat tentang Corak Istinbat Ahkam Dewan Hisbah, Studi Perbandingan Lembaga Fatwa oleh KH. Drs. Uus M. Ruhiat dan Ust. Ginanjar, M.Sy.

 

KH. Uus M. Ruhiat membahas seputar corak fiqih Dewan Hisbah yang tidak mengikatkan diri pada suatu madzhab. Kemudian corak ushul fiqih Dewan Hisbah yang sama lazimnya dengan yang dipakai para fuqaha. Serta corak ijtihad yang mengutamakan ijtihad jama’I melalui persidangan.

 

Beliau pun memaparkan tentang metodologi istinbat ahkam Dewan Hisbah melalui tiga rumusan:


a.    Asas utama adalah al-Quran al-karim dan as-sunnah sebagai sumber hokum.

b.    Asas kedua selain dengan al-Quran dan as-sunnah.

c.     Metode Dewan Hisbah dalam memcahkan ta’arud al-adillah.

 

Adapun Ust. Ginanjar, M.Sy, beliau memaparkan tentang manhaj istinbat ahkam dewan hisbah dengan membandingkannya dengan Lembaga fatwa lainnya di Indonesia. Corak instinbat yang diambil diantaranya Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Lembaga Bahtsul Masail Nahdhatul Ulama, dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia.

 

5.     Mengenal Produk Fiqih Dewan Hisbah

 

Materi berikutnya adalah mengenal produk Dewan Hisbah Persatuan Islam oleh KH. Wawan Shofwan Sholehudin.

 

KH. Wawan Shofwan Sholehudin memaparkan tentang perjalanan Dewan Hisbah dari masa ke masa, produk fatwa Dewan Hisbah di lapangan, dan klasifikasi fatwa Dewan Hisbah.

 

Beliau menyebutkan bahwa produk fiqih Dewan Hisbah dapat dibagi menjadi beberapa fase model dan bentuk:


a.    Produk fiqih Dewan Hisbah yang secara jam’iyyah tidak memenuhi unsur peraturan jam’iyyah tetapi secara depakto diperlakukan sebagai produk jam’iyyah. Masalah umat ditangani secara terpusat oleh KH. E. Abdurrahman. Pada fase ini ada dua bentuk: secara tertulis melalui Istifta Majalah Risalah, fatwa beliau yang disampaikan waktu mengajar.

b.    Rentang waktu sidang Dewan Hisbah yang diselenggarakan tanpa adanya turuqul istinbat dan setelah kodifikasi turuqul istinbat.

c.     Produk ijtihad Dewan Hisbah telah dipandu oleh turuqul istinbat yang sudah dikodifikasi atau dibukukan.

d.    Penjelasan dan penguatan turuqul istinbat yang sampai saat ini masih terus dilakukan.

 

6.     Peran Dan Fungsi Secretariat Dewan Hisbah

 

Materi terakhir adalah peran dan fungsi Team Secretariat dan Musa’id Dewan Hisbah oleh Ust. H. M. Nurdin, Ust. Amien Muchtar, Ust. Ginanjar Nugraha, M.sy.

 

Ust. M. Nurdin menyampaikan tentang fungsi dan tugas Dewan Hisbah, kedudukan Team Musa’id dan Secretariat bagaikan Ashabun Rasulullah saw. Fungsinya bukan hanya sekedar membantu, tetapi sekaligus kaderisasi. Targetnya, bukan untuk menjadi anggota Dewan Hisbah, tetapi menjadi penerus ahli ilmu, pelanjut ulama waratsatul anbiya.

 

Ust. Ginanjar Nugarha, M.Sy memaparkan fungsi Dewan Hisbah. Bukan hanya berfatwa dan mempunyai metodologi fatwa, tetapi juga kaderisasi ulama. Untuk Team Sekretariat dan Musa’id diantaranya akan ada mutahala’ah dan mubahatsah bulanan, daurah ilmiah, dan lain-lain.

 

Ust Amien Muchtar menguatkan peran dan fungsi Team Sekretariat dan Musa’id, bahwa secretariat lebih berperan di bidang administrasi dan organisasi, sementara musa’id lebih di bidang keilmuan.

 

Demikian sekilas Materi Pembinaan yang disampaikan dalam acara Tawtsiq Qalbiy Wa 'Amal Jama’iy dalam rangka pembinaan kader ulama Dewan Hisbah. Acara ini berlangsung dua hari dan diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai daerah yang tergabung secara resmi di Team Secretariat dan Musa’id Dewan Hisbah.

 

Semoga bermanfaat, menjadi pencerahan, untuk melahirkan kader-kader ulama waratsatul anbiya. Amien Ya Rabbal Alamien!

 

 

=========

Dapatkan update artikel islam setiap harinya dari ahmadwandi.blogspot.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kajian AWAL Official", caranya klik link https://t.me/awalofficialcom, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL SEBELUMNYA

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024

GOES TO PANGANDARAN, FAMILY GATHERING 2024 Artikel Terbaru Ke - 227 Oleh : Ahmad Wandi, M.Pd (ahmadwandilembang.com) Pada hari Senin-Selasa,...